Mohon tunggu...
Sarifatul Muawiyah
Sarifatul Muawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - girl

Mata Kuliah Sistem Pengendalian Manajemen Program Studi Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami Peran Perilaku Organisasi dalam Sistem Pengendalian Manajemen yang Efektif

27 Juni 2024   20:31 Diperbarui: 27 Juni 2024   20:38 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perilaku organisasi memainkan peran penting dalam membentuk dan memastikan efektivitas sistem pengendalian manajemen dalam sebuah perusahaan. Sistem pengendalian manajemen adalah serangkaian proses dan mekanisme yang digunakan oleh manajemen untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran organisasi tercapai dengan efisien. Di sisi lain, perilaku organisasi merujuk pada studi tentang bagaimana individu dan kelompok berperilaku dalam suatu organisasi, termasuk aspek motivasi, kepemimpinan, komunikasi, dan dinamika kelompok.

Motivasi karyawan merupakan salah satu faktor kunci yang dipengaruhi oleh perilaku organisasi dan berdampak langsung pada sistem pengendalian manajemen. Ketika sistem pengendalian hanya berfokus pada pencapaian target tanpa memperhatikan kesejahteraan dan kepuasan karyawan, hal ini dapat menyebabkan demotivasi dan penurunan kinerja. Oleh karena itu, pendekatan perilaku organisasi membantu manajemen memahami faktor-faktor yang memotivasi karyawan sehingga dapat merancang sistem pengendalian yang mendukung motivasi intrinsik dan ekstrinsik, memastikan bahwa karyawan merasa dihargai dan termotivasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan juga memegang peran krusial dalam efektivitas sistem pengendalian manajemen. Gaya kepemimpinan yang mampu memotivasi dan menginspirasi karyawan dapat meningkatkan kinerja dan komitmen mereka terhadap pencapaian tujuan organisasi. Pemimpin yang partisipatif dan mendukung menciptakan lingkungan kerja yang positif, di mana karyawan merasa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan lebih bersemangat dalam bekerja. Kepemimpinan yang baik mampu mengintegrasikan tujuan organisasi dengan kebutuhan dan aspirasi karyawan, sehingga mendorong kerjasama yang lebih baik dan meningkatkan efektivitas sistem pengendalian.

Komunikasi yang jelas dan terbuka adalah elemen penting lainnya dalam sistem pengendalian manajemen yang efektif. Perilaku organisasi menekankan pentingnya komunikasi untuk menciptakan pemahaman yang baik antara manajemen dan karyawan. Komunikasi yang baik memastikan bahwa semua pihak memahami tujuan dan sasaran organisasi serta bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk mencapainya. Dengan komunikasi yang efektif, informasi dapat mengalir dengan lancar, memungkinkan manajemen untuk memberikan umpan balik yang konstruktif dan karyawan untuk menyampaikan ide dan kekhawatiran mereka, yang pada gilirannya meningkatkan kinerja dan kepuasan kerja.

Dinamika kelompok dalam organisasi juga mempengaruhi sistem pengendalian manajemen. Setiap kelompok kerja memiliki dinamika unik yang dapat memengaruhi kinerja dan efektivitas tim. Pemahaman tentang dinamika kelompok, seperti kohesi dan konflik, sangat penting untuk merancang sistem pengendalian yang memperhitungkan interaksi antar anggota tim. Manajemen harus mampu mengelola dinamika kelompok dengan baik untuk memastikan bahwa kelompok bekerja secara harmonis dan efisien menuju pencapaian tujuan bersama. Pengelolaan yang baik terhadap dinamika kelompok dapat meningkatkan kerjasama, kreativitas, dan produktivitas tim.

Untuk mengintegrasikan perilaku organisasi ke dalam sistem pengendalian manajemen, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah praktis seperti memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawan, menggunakan metode penilaian kinerja yang komprehensif, dan membangun kultur organisasi yang positif. Pelatihan tentang pentingnya perilaku organisasi dan bagaimana hal itu memengaruhi kinerja dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan karyawan dalam berkontribusi terhadap sistem pengendalian yang efektif. Metode penilaian kinerja yang tidak hanya berfokus pada hasil akhir tetapi juga pada proses dan perilaku karyawan dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja individu dan tim. Selain itu, membangun kultur organisasi yang mendukung keterbukaan, kolaborasi, dan penghargaan terhadap kontribusi individu dapat menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi sistem pengendalian yang efektif.

Dengan memahami dan mengelola perilaku individu dan kelompok dalam organisasi, manajemen dapat menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pencapaian tujuan organisasi. Melalui motivasi karyawan, kepemimpinan yang efektif, komunikasi yang baik, dan dinamika kelompok yang positif, perusahaan dapat merancang dan mengimplementasikan sistem pengendalian manajemen yang lebih efektif dan efisien.Google

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun