Ternyata Film Barbie yang baru tayang di bioskop sejak 21 Juli 2023 disebut memiliki pesan feminis yang cukup kuat lho. Grewig selaku sutradara memasukkan pengalaman feminin modern dalam film Barbie tersebut.
Film Barbie 2023 tentang bagaimana wanita diperlakukan dan dipandang di dunia sampai pada tingkat yang terkadang mengejutkan. Hal itu terlihat pada adegan ketika Barbie dan Ken keluar dari dunia Barbie, kemudian masuk ke dunia nyata untuk datang ke perusahaan Mattle.
karya Greta Gerwig ini bisa menjembatani citra buruk Barbie. Di saat bersamaan, juga mengupas segala persoalan perempuan dari A-Z lewat sosok Barbie yang dicap antitesis feminisme.
Sebelum kita kupas unsur-unsur feminisme dalam film barbie, alangkah baiknya kita memahami istilah feminisme terlebih dahulu, Feminisme adalah sebuah kata sifat yang berarti "kewanitaan" atau untuk menunjukkan sifat perempuan. Feminisme merupakan aliran pergerakan wanita yang memperjuangkan hak-hak perempuan. Gerakan dan ideologi yang bertujuan untuk mencapai kesetaraan gender yang bernaung pada hak asasi manusia.
Feminisme dalam pendekatan ilmu hubungan internasional (HI) adalah istilah yang diberikan untuk karya-karya para peneliti yang berusaha mengangkat permasalahan gender ke studi akademik politik internasional. Dalam teori HI, perlu diketahui bahwa feminisme bercabang dari refleksionisme.
Kira-kira Apa saja yah unsur feminisme dalam film Barbie, simak poin berikut ini.
1. Film Barbie menunjukkan perempuan bisa menjadi apapun di Barbieland, apapun fisik dan ras mereka.
Jika dulu Barbie identik dengan sosok boneka berkulit putih dan berambut pirang, di film Barbie ditunjukkan keberagaman sosoknya. Tak hanya sosok yang beragam, pekerjaan para Barbie juga sangat mengesankan.
Ada Barbie kulit hitam yang menjadi presiden, Barbie berhijab yang menjadi hakim, dan Barbie berukuran plus size yang jadi wanita karier yang sukses!
2. Film Barbie menunjukkan perempuan saling mendukung