Tak usah jauh-jauh, contohnya saya sendiri yang memang berkecimpung sebagai narablog dan pembuat konten di sosial media. Saya tetap bisa bekerja dari rumah hingga sekarang.
Disamping segala kemudahan yang dapat saya lakukan dari rumah, tersimpan beberapa dampak buruk bagi kesehatan tubuh. Seperti mata lelah dan minus bertambah akibat dari lamanya durasi menatap layar gawai.
Belum lagi kebisaan duduk lama sambil asyik bermain gawai. Ketika kamu berfikir ada sesuatu yang bisa menekan hidupmu, mungkin kamu tidak pernah berfikir tentang kebiasaan duduk di kursimu saat bekerja. Justru kebiasaan itulah adalah tekanan terbesar untuk kesehatanmu.
Profesor Kedokteran Mayo Clinic, James Levine bilang, "Duduk lebih berbahaya daripada merokok, membunuh lebih banyak orang daripada HIV dan lebih berbahaya daripada terjun payung. Kami duduk sampai meninggal". Kebiasaan buruk duduk dikenal dengan istilah "Sitting is the new smoking".[2]
Selain obesitas ada beberapa penyakit yang bisa menyerang dari sedentary life.
Berikut resiko penyakit yang bisa terjadi akibat sedentary life :
- Penyakit jantung, gangguan sirkulasi darah termasuk gagal jantung,
- Gangguan metabolisme lemak dan gula,
- Gangguan keseimbangan hormonal,
- Tekanan darah tinggi,
- Kolesterol tinggi,
- Penyakit stroke,
- Pengeroposan tulang,
- Penurunan daya tahan tubuh.
Kebiasaan duduk yang bener  Â
Sebaiknya batasi waktu duduk dalam sehari maksimal 6-8 jam. Tiap 30 hingga 90 menit bisa melakukan aktivitas lainnya seperti berdiri, berjalan, aktivitas pelemasan otot (stretching) selama 5 menit sudah cukup.Â
Revolusi Gaya Hidup Sehat untuk Kesehatan Jiwa Raga
Tenang.. kali ini saya tidak akan mengulas tentang adaptasi kebiasaan baru selama new normal karena pasti sudah hafal di luar kepala kan..
Saya akan lebih banyak mengulas tentang revolusi gaya hidup sehat selama pandemi yang disampaikan oleh dr. Muhammad Soffiudin, sebagai Occupational Health Leader Danone Indonesia di sesi zoom meeting Danone Reunite 2020.
Apa itu Revolusi Gaya Hidup Sehat selama pandemi?
Merupakan perubahan gaya hidup agar sehat jiwa raga dengan menyesuaikan situasi dan kondisi selama pandemi yang meliputi tiga aspek "jaga" yaitu :
1. Â Jaga aktivitas fisik
2. Jaga nutrisi
3. Jaga kesehatan mental
Ketiga aspek "jaga" ini mampu meningkatkan imunitas tubuh sehingga bisa menjaga kesehatan jiwa raga di tengah virus covid-19 yang masih belum mereda hingga sekarang.
Mari bahas satu persatu.