Mengetahui saya melahirkan bayi kembar, beberapa teman ada yang merespon ingin memiliki bayi kembar juga. Bahkan, ada yang menanyakan caranya hamil anak kembar.
Memang memiliki anak kembar suatu keistimewaan bagi orang tua. Tapi perlu diketahui, ibu hamil bayi kembar mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan kehamilan tunggal lho!
Oleh karena itu, calon ibu yang ingin memiliki anak kembar, harus memahami apa saja yang menjadi risiko hamil anak kembar dan siap bekal untuk mengatasi risikonya.
Risiko Hamil Anak Kembar.
Sejujurnya perasaan saya diliputi rasa cemas, takut dan stres menjelang persalinan kedua. Sangat berbeda dengan kehamilan pertama yang lebih rileks dan tenang. Pasalnya saya tahu betul bahwa, kehamilan kedua ini merupakan kehamilan berisiko tinggi. Sehingga saya harus siap dengan segala risiko yang mungkin terjadi seperti, kelahiran prematur dan siap melahirkan melalui operasi sectio caesarea.
Dr. Agus Supriyadi, SpOG (K), dari RSAB Harapan Kita mengatakan risiko hamil anak kembar lebih tinggi dibandingkan hamil anak tunggal. Kemungkinan terbesar adalah bayi akan lahir prematur, sebab rahim punya kapasitas yang terbatas. Bagi bayi kembar, ruang di rahim pasti akan terbagi saat bayi tumbuh selama 9 bulan. Sebagai informasi, bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
Dr. Agus mencontohkan, pada kasus kelahiran kembar lima dari Cirebon. Para bayi terpaksa harus dilahirkan prematur dengan berat lahir rata-rata 1 kilogram. Paru-parunya belum berkembang sempurna sehingga harus dibantu dengan alat pernapasan di Neonatal Intensive Care Unit (NICU).
Selain itu, ibu juga bisa mengalami risiko. Misalnya, saat melahirkan akan berisiko pendarahan yang besar. Sementara selama periode kehamilan, gejala morning sickness atau mual yang dialami juga bisa lebih berat. Waktu hamil terjadi perenggangan abdomen yang luar biasa besar sehingga ibu mengalami mual serta muntah yang lebih berat, tambah Dr. Agus.
Penyebab kelahiran prematur.
Indonesia merupakan negara kelima tertinggi di dunia dengan jumlah kelahiran bayi prematur sekitar 675.700 per tahun. Kejadian hambatan pertumbuhan pasca kelahiran bayi prematur masih cukup tinggi.
Oleh karena itu, manajemen nutrisi pada bayi prematur dan bayi berat lahir
rendah (BBLR) atau bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) sangat penting untuk mencegah terjadinya gagal tumbuh pada bayi prematur.
Menurut Riskesdas tahun 2013, jumlah kelahiran BBLR tahun 2013 adalah 10,2%, mengalami penurunan sedikit dibanding tahun 2010 sebesar 11,1%. [1]
Menurut catatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, jumlah bayi prematur dari tahun 2017 hingga 2018 mengalami penurunan. Persentasenya tak sampai 5% di tiap daerah di Jawa Timur. Meski begitu, ada beberapa daerah di Jawa Timur yang mengalami kenaikan jumlah bayi prematur, antara lain di Pacitan, Ponorogo, Tulungagung, Kediri, Lumajang, Bondowoso, Probolinggo, Sidoarjo, Jombang, Nganjuk, Magetan, Ngawi, Tuban, Bangkalan, Sumenep, Kediri, Probolinggo, Mojokerto, Surabaya dan Batu.
Kenaikan jumlah bayi prematur terbesar terjadi di Probolinggo, yaitu sebesar 1,02% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, total bayi lahir prematur yaitu 399 dari 17.855 bayi lahir hidup, sedangkan pada tahun 2018, total bayi lahir prematur yaitu 568 dari 17.461 bayi lahir hidup.
Dari hasil survei di komunitas TwinIndonesia yang beranggotakan 195 ibu yang akan dan telah melahirkan anak kembar, 26 ibu di antaranya mengalami persalinan prematur. Penyebabnya antara lain pre-eklamsia, kapasitas rahim yang kecil dan tipis, kontraksi dini, pecah ketuban dini, placenta previa, twin to twin transfusion syndrom, pengapuran placenta dan perdarahan.
Penyebab kelahiran prematur yang sering terjadi menurut Dr. Mahendra Tri Arif Sampurna, SpA, dari RSIA Kendasari antara lain, kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk ibu hamil seperti zat besi, asam folat, vitamin A, vitamin D, vitamin B12; kehamilan dini yaitu usia kehamilan ibu yang terlalu muda; ibu mengalami hipertensi saat kehamilan; kandungan ibu lemah dan bayi dengan kelainan bawaan.
Kenaikan berat badan ibu hamil yang terlalu rendah ternyata dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dan komplikasi kehamilan seperti infeksi cairan ketuban, kerusakan plasenta, atau lokasi plasenta yang tak normal. [2]
Waspadai risiko pada kehamilan berisiko tinggi.
Saat acara 'Bicara Gizi tentang Menghadapi Kehamilan Risiko Tinggi' pada 17 September lalu di Jakarta, Dr. Ali Sungkar SpOG(K), Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan mengatakan bahwa, kehamilan berisiko tinggi dapat membahayakan kesehatan ibu dan anak apabila tidak ditangani dengan baik.
Untuk itu, perhatikan betul periode 1000 Hari Pertama Kehidupan, termasuk 270 hari di dalam kandungan yaitu masa penting yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan dan tumbuh kembang si kecil di masa depan.
Kehamilan risiko tinggi yang tak tertangani dengan baik bisa berpengaruh pada anak di dalam kandungan; seperti perkembangan janin tak sempurna, berat janin kurang, kelahiran prematur, maupun bayi berat badan lahir rendah.
Untuk meminimalisir risiko yang tak diharapkan, ibu hamil dianjurkan segera mengunjungi fasilitas kesehatan di awal kehamilan, rutin mengontrol kondisi kandungan dan mendapatkan saran dari tenaga medis profesional mengenai nutrisi yang dibutuhkan, termasuk mengonsumsi nutrisi tambahan bila diperlukan sesuai anjuran.
menyusui. Dr. Ali menjelaskan bahwa, salah satu cara penting penanganan kehamilan risiko tinggi adalah memenuhi kebutuhan nutrisi makro dan mikro yang bervariasi di tiap tahapan mulai dari pra kehamilan, trimester 1, 2, dan 3, serta masa
Ibu perlu memastikan asupan makanan, mengandung zat-zat gizi penting seperti, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, asam folat, dan yodium.
Memonitor kenaikan berat badan ibu hamil bayi kembar, juga penting untuk menurunkan risiko kelahiran prematur. Demi mengejar kenaikan berat badan janin kembar saya, menjelang kelahiran, dokter menyarankan untuk banyak makan es krim tiap hari.
Dengan menjaga asupan nutrisi yang baik, kondisi kehamilan risiko tinggi seperti pre-eklampsia dapat dicegah. Ibu hamil dengan risiko pre-eklampsia perlu memilih makanan dengan bijak seperti menghindari garam yang dapat meningkatkan tekanan darah, banyak mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan seperti buah dan sayuran yang tinggi vitamin dan mengonsumsi cukup protein yang bermanfaat sebagai zat pembangun untuk pertumbuhan dan perkembangan organ-organ dan sel-sel tubuh si kecil.
Selain membantu mencegah risiko komplikasi pada proses kelahiran, asupan nutrisi yang baik pada masa kehamilan akan bermanfaat bagi anak secara jangka panjang yaitu menurunkan risiko sejumlah penyakit kronis di masa dewasa kelak seperti hipertensi, diabetes, jantung dan berbagai penyakit lainnya.
Nutrisi ibu hamil bayi kembar.
Memenuhi nutrisi ibu saat hamil adalah hal yang sangat penting. Saat ibu hamil, janin akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat. Organ tubuh mulai berkembang dan indra mulai terbentuk. Melalui nutrisi ibu, bayi akan dapat menerima semua kalori, protein, lemak, vitamin, mineral dan semua zat yang dibutuhkan dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Para ahli merekomendasikan menu seimbang yang mencakup karbohidrat kompleks, protein, lemak dan vitamin untuk ibu hamil. Nutrisi yang baik dapat membantu mengurangi, menghilangkan, bahkan mencegah banyak efek samping kehamilan.
Penelitian menunjukkan bahwa, ibu hamil yang tercukupi kebutuhan nutrisinya dengan baik memiliki kemungkinan kemungkinan lebih tinggi untuk menjalani kehamilan yang aman dan tanpa komplikasi dibandingkan yang tak tercukupi nutrisinya. Penelitian lain menunjukkan, ibu hamil yang mengalami kekurangan nutrisi punya risiko mengalami komplikasi saat hamil. [3]
Bila sebelum hamil berat ibu normal, ibu hanya membutuhkan asupan tambahan sekitar 300 kalori per harinya untuk mencukupi kebutuhan bayi dan menjaga ibu tetap sehat. Salah satu cara untuk menyediakan energi dan nutrisi bagi ibu dan janin di masa kehamilan dengan mengonsumsi satu porsi tambahan makanan utama atau kudapan tiap hari. [4]
Ibu hamil yang mengonsumsi makanan tinggi protein, lemak, vitamin dan mineral memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk melahirkan bayi yang cukup bulan dengan berat badan lahir yang normal.
Menyusui bayi kembar prematur.
Sebelum memberikan nutrisi oral pada bayi prematur usia 32 sampai 34 minggu, harus dipastikan, bayi punya kemampuan menghisap, menelan dan bernapas dengan baik. Cara pemberian nutrisi dengan menyusu langsung atau dengan alat bantu menyusu (nipples). Dianjurkan untuk menyusu langsung. Bila tak memungkinkan, alternatifnya memakai nipples. [5]
Air susu ibu (ASI) tetap direkomendasikan untuk bayi prematur, sebab sangat bermanfaat untuk pembentukan daya tahan tubuh, meningkatkan kemampuan mulut untuk mengisap dan menelan, baik untuk perkembangan otak. Pemilihan ASI segar lebih dianjurkan karena mengandung komponen bioaktif yang lebih tinggi dibandingkan ASI yang telah disimpan. [6]
Saat menyusui bayi kembar prematur, IDAI menganjurkan menyusui dengan metode Kangaroo Mother Care (KMC) atau Perawatan Metode Kanguru (PMK). Perawatan ini disarankan untuk bayi dengan berat lahir rendah atau lahir prematur. Caranya dengan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit ibu atau skin-to-skin-contact. Biasanya, bayi hanya memakai popok, kemudian diletakkan di atas dada ibu yang telanjang dada sehingga suhu tubuh ibu bisa menghangatkan badan bayi. Bila perlu, tambahkan selimut di bagian punggung bayi, agar bayi tak kedinginan. Metode perawatan ini terbukti mempermudah pemberian ASI sehingga meningkatkan lama dan pemberian ASI.
Dari hasil survei yang telah dilakukan oleh 26 orang ibu bayi kembar prematur. Sebanyak 82,1% ibu mengalami kesulitan menyusui bayi kembar prematur. Sedangkan 17,9% ibu mengaku tak ada kesulitan menyusui bayi kembar prematur.
Penyebab kesulitan menyusui bayi kembar prematur antara lain, bayi belum mampu menghisap ASI, tak bisa menyusui langsung sebab bayi prematur ditempatkan di NICU, ASI belum keluar atau volumenya sedikit.
Untuk bayi yang dirawat di NICU jalan keluarnya memakai ASI perah. Agar lancar menyusui bayi kembar, ibu-ibu di TwinIndonesia memberi tips, antara lain, Ibu menyusui jangan stres, harus bahagia, minta dukungan pasangan dan keluarga, cara menyusuinya dengan tandem (waktu bersamaan dua bayi sekaligus) supaya ibu punya banyak waktu istirahat, banyak minum air mineral, konsumsi makanan bergizi seperti buah, sayuran, kacang-kacangan.
Cara menyusui bayi kembar.
Dari berbagai posisi cara menyusui bayi kembar di atas, posisi menyusui yang sering saya pakai yaitu, seperti gambar di bagian kiri atas. Posisi ini mudah dilakukan, di masa bayi kembar baru lahir. Agar lebih nyaman, ibu bisa menggunakan bantal menyusui.
Informasi tentang tips menyusui bayi kembar juga bisa di tonton di video ini, bersama konselor laktasi Dian Kusumawardani.
Saat acara Hydration Talk di Surabaya pada tanggal 30 September lalu , dr. Nurul Ratna Mutu Manikam, Ketua Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga menyarankan, ibu menyusui harus cukup minum supaya ASI lancar.
Untuk ibu menyusui bayi kembar, disarankan minum minimal 8 gelas air mineral ditambahkan 1 gelas per harinya. Selain berguna untuk mencukupi kebutuhan ASI, air mineral bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan mineral pada ibu menyusui.
Syukurlah berkat nutrisi yang terpenuhi dan istirahat cukup, saya bisa melahirkan bayi kembar tepat waktu dan tak prematur. Proses menyusui pun berlangsung lancar hingga kini.
Sumber referensi
[1] [5] [6] Ikatan Dokter Anak Indonesia, Konsensus asuhan nutrisi prematur, 2016
[2] [3] [4] Meta Hanindita, Mommycylopedia tanya jawabtentang 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak, 2018, Gramedia Pustaka Utama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H