Program kesehatan ini bekerjasama dengan Yayasan Dompet Sosial Madani. Para pemulung membayar mandiri fasilitas BPJS kesehatan yang diperoleh dari hasil mengumpulkan bank sampah di Bali PET. Â Â
1. Setelah sampah botol plastik datang di Bali PET lalu ditimbang. Sampah yang ditimbang harus dipisahkan antara warna bening, biru muda dan warna. Setelah ditimbang lalu dihitung jumlah karungnya dan ditulis nama pengepulnya dan dicatat di buku pengepul.
2. Proses sortir barang. Barang yang disortir harus dipisahkan antara PET putih dan biru muda. Barang yang disortir tak ada label, ring, segel, noda oli, dan lain sebagainya.
3. Proses giling dan pencucian.
4. Selesai di giling lalu di packing dan ditimbang
5. Proses pembuatan bijih plastik RPET
6. Menghasilkan botol plastik PET baru yang mengandung bijih plastik RPET. Dikemas menjadi kemasan AQUA Life.
AQUA Life 100% dari plastik daur ulang dan dapat didaur ulang
Hari pertama Danone Blogger Academy 2019, saya langsung disuguhi AQUA Life. Berbeda dari botol AQUA yang pernah saya temui, di kemasan AQUA Life tertulis 100% plastik daur ulang, inovasi botol pertama di Indonesia.
Rasa penasaran saya pada AQUA Life di hari pertama kedatangan akhirnya terjawab waktu berkunjung ke Bali PET.
Perbedaan botol plastik biasa dengan botol plastik AQUA Life terletak pada bahan bakunya. Botol plastik biasa terbuat dari minyak bumi yang dimurnikan menjadi bijih plastik (pellet), yang selanjutnya dilelehkan dan dicetak menjadi botol plastik PET.
Sedangkan botol plastik AQUA Life dihasilkan dari teknologi bottle to bottle yaitu daur ulang sampah botol plastik menjadi botol baru yang ditandai dengan huruf R di depan RPET yang artinya Recycle.
Dalam pengelolaan drop box, Danone AQUA menggandeng Coco Mart dan Eco Bali.
Sayangnya sampai saat ini produk AQUA Life dan drop boxnya hanya tersedia di wilayah Bali dan Jakarta. Padahal program ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat umum akan circular economy supaya lebih bijak berplastik serta tak membuang sampah botol plastik di sembarang tempat agar bisa didaur ulang menjadi barang bernilai ekonomis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H