Mohon tunggu...
Syari Fani
Syari Fani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Surabaya

Seorang ibu rumah tangga yang suka menuliskan pengalaman keseharian di https://keluargamulyana.com/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Anak Menunjukkan Gejala Alergi? Jangan Panik, Lakukan Cara Ini

3 September 2019   15:23 Diperbarui: 19 April 2021   14:42 1145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bercak merah dan gatal di kulit merupakan gejala dermatitis atopi. (Dok: chla.org)

Reaksi alergi bisa timbul dalam berbagai bentuk, antara lain:

Bercak merah dan gatal di kulit merupakan gejala dermatitis atopi. (Dok: chla.org)
Bercak merah dan gatal di kulit merupakan gejala dermatitis atopi. (Dok: chla.org)
Gejala saluran cerna berupa muntah, keram perut, kolik, atau diare. Diare dapat disertai darah karena adanya reaksi peradangan yang berat di usus atau rektum.

Selain itu, dapat timbul gejala di kulit (seperti ruam) dan di saluran napas (pilek alergi atau napas grok-grok).

Kendalikan faktor pemicu alergi
Nah, bila anak telah melakukan tes alergi dan didiagnosis alergi susu sapi, maka sebaiknya sang ibu harus menghindari semua bentuk makanan yang mengandung susu sapi.

Pada buah hati yang mendapat ASI, Ibu harus menghindari semua produk susu sapi dan semua olahannya. Hal ini disebabkan protein penyebab alergi ini bisa ikut masuk ke dalam ASI Ibu yang mengonsumsi susu sapi sehingga bisa menimbulkan reaksi alergi pada anak yang mengonsumsi ASI.

Bila tak memungkinkan diberikan ASI ekslusif maka bayi alergi susu sapi di bawah 1 tahun, maka dapat konsumsi susu formula alternatif selama minimal 6 bulan atau sampai usia 9 -- 12 bulan. Bayi yang diberikan susu formula alternatif dengan tepat terbukti dapat tumbuh dan berkembang secara normal.

Beberapa jenis susu formula alternatif yang tersedia sebagai pengganti menurut IDAI, antara lain:

  1. Susu formula hidrolisat ekstensif
    Pada susu ini, protein susu sapi terdapat dalam bentuk yang telah dipecah menjadi komponen yang lebih kecil. Sebagian besar bayi dan anak alergi susu sapi dapat mentoleransi susu jenis ini dengan baik.
  2. Formula asam amino
    Formula yang mengandung asam amino bebas (bentuk paling sederhana dari protein) sebagai sumber nitrogen ini merupakan pilihan terbaik untuk bayi dengan alergi susu sapi, terutama bagi alergi susu sapi berat. Formula asam amino dianggap sebagai pengobatan pilihan pertama untuk alergi susu sapi.
  3. Formula kedelai (soya)
    Formula ini menggunakan kedelai sebagai sumber protein untuk mengganti komponen susu sapi. Meskipun tidak mengandung susu sapi, namun dapat terjadi reaksi silang antara protein susu sapi dengan protein kedelai, sehingga 10-14% bayi alergi susu sapi dapat mengalami reaksi alergi dengan penggunaan susu.
    Formula kedelai tidak dianjurkan untuk bayi di bawah 6 bulan. Formula ini dapat dipertimbangkan pada bayi dengan keadaan khusus, misalnya masalah ekonomi keluarga, bayi tidak dapat mentoleransi susu formula jenis lain, atau adanya preferensi khusus (pola makan vegetarian).
  4. Susu formula hidrolisat parsial tidak dianjurkan untuk bayi alergi susu sapi.
    Sebagian besar bayi dan anak alergi susu sapi akan sembuh atau toleran terhadap susu sapi saat usia balita. Sebesar 50% bayi alergi susu sapi akan sembuh saat usia 1 tahun, sebanyak >75% akan sembuh pada usia 3 tahun, dan sebanyak >90% akan sembuh pada usia 6 tahun.
    Nah, bila anak-anak menunjukkan gatal-gatal pada kulit yang sering muncul ataupun gejala alergi di atas, kini tak perlu khawatir lagi. Lakukan langkah kenali, konsultasikan dan kendalikan (3K) agar alergi dapat segera teratasi.

Kelas 1000 HPK oleh Dr. Molly, SpA-K hari kedua DBA 3 (Dok: Himam.id)
Kelas 1000 HPK oleh Dr. Molly, SpA-K hari kedua DBA 3 (Dok: Himam.id)
Sumber referensi:
Rekomendasi Diagnosis dan Tata Laksana Alergi Susu Sapi oleh IDAI idai.or.id.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun