Elsa pun ternyata bukan sekedar memproduksi hijab saja. Melainkan juga memproduksi mukena, pakaian seragam keluarga yaitu sarimbit keluarga, pashmina instan, pakaian koko untuk ayah maupun koko anak. Dengan darah minang yang kental, tentu Elsa pun tidak ingin menghilangkan kearifan lokal daerahnya yaitu Padang. Elsa pun membuat hijab dan mukena dengan terdapat ciri khas motif maupun kain minang dengan bentuk lebih modern. Dengan semakin bertumbuh, ternyata Elsa juga turur membuat pakaian pekerja laki-laki yaitu dengan brand Hamka.
Dengan berawal pada Kampung jahit di daerahnya. ternyata Elsa juga memiliki mimpi lain untuk mengembangkan (duplikasi) hingga ke daerah lain. "Rencana ke depan ingin membuat duplikasi kampung jahit di beberapa kota. Semacam sentra jahit di daerah Sumatera. Mudah-mudahan bisa menggandeng 1.000 mitra dan memberdayakan lebih banyak orang untuk membantu perekonomian keluarganya," penuturan Elsa kepada media.
Kegigihan Elsa memang membangkitkan sebuah senyum terumbar bagi para mitra jahitnya di daerah Kampung Jahit di Koto Tingga. Memberikan sebuah harapan kebangkitan ekonomi juga untuk Indonesia. Begitulah Elsa yang juga turut memenangkan penghargaan dari Astra yaitu penerima SATU Indonesia Awards di Tahun 2020 di bidang Kewirausahaan UMKM. Ternyata sebuah moto dari Elsa Maharrani menjadi sebuah harapan besar untuk Indonesia.
Demikian sebuah perjalanan diriku yang akhirnya berpamitan kepada sang ibu yang menjadi mitra jahit Elsa. Perjalanan yang memberikan arti bagiku untuk berdaya dan juga melakukan sebuah perubahan untuk negeri Indonesia ini.
