Mohon tunggu...
Syarifah Yusuf
Syarifah Yusuf Mohon Tunggu... Lainnya - Membaca buku

Hobby Membaca Buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Elsa Maharani Memberdayakan Ibu-ibu di Koto Tingga untuk Membantu Perekonomian Keluarga

22 Oktober 2023   22:52 Diperbarui: 22 Oktober 2023   23:10 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Jangan Kebanyakan menunggu, mulai dari sekarang. jangan takut gagal. kalau kita mulai dari awal sudah takut, kita tidak akan ke mana-mana." Billy Boen (Founder Youn on Top sekaligus Juri 12th SATU Indonesia Awards 2021)

Perjalananku menuju Kota Padang dari Bukittinggi memang melelahkan. Perjalanan itu untuk menemani suami untuk melakukan legalisasi ijazahnya di kampus Universitas Andalas untuk keperluan pekerjaannya sebagai guru. Mengendarai sepeda motor seakan berasa seperti masih masa-masa pacaran di awal pernikahan. Saat makan siang, saya dan suami pun turun untuk makan siang di Koto Tingga. Sesaat melihat seorang ibu sedang menjahit pakaian. Saat itulah aku sempat berdiskusi dengan seorang ibu di sana. Ternyata ibu-ibu di daerah Koto Tingga menjadi mitra jahit dari Elsa Maharani.

Pertanyaanku semakin membuncah mendengar nama Elsa Maharani. Kutelisik hingga menemukan sebuah Kampung Jahit di daerah Simpang Koto Tingga Kelurahan Pasa Ambacang Kecamatan Kuranji Kota Padang. Ternyata, Elsa (sapaan akrab Elsa Maharani) memberdayakan peran ibu-ibu di daerah Koto Tingga tersebut untuk membantu perekonomian keluarganya.

Elsa ditengarai memang telah memiliki jiwa berbisnis sejak kecil. Di saat usianya masih mengenakan pakaian putih merah, Elsa kerap membantu perekonomian keluarganya dengan menjajakan kue di sekolahnya. Kala itu memang sedang terjadinya krisis moneter.  Dengan beradik-kakak yang hampir kesebelasan sepak bola, tentu saja saat itu perlu adanya membuat dapur ngebul keluarga. Elsa pun berniat membantu perekonomian keluarga dan itulah asal mula dirinya memiliki jiwa dan mental berbisins. Kondisi demikian pula yanag mengakibatkan dirinya menjadi seorang pengusaha bisnis pakaian berlabel Maharrani.

Elsa yang kuketahui dari perbincangan ibu-ibu ternyata memiliki latar belakang sebagai seorang reseller sebuah brand pakaian. Namun, sejak dirinya memulai untuk membuka usaha sendiri dirinya kini memiliki keuntungan hingga ratusan juta rupiah. Elsa juga turut didorong oleh suaminya untuk terus tumbuh dan berkembang dalam usahanya.

 "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad, ath Thabrani, ad Daruquthni)

Bagi Elsa, dalam mengembangkan bisnis pakaiannya tentu perlu ada tukang jahit. Elsa pun memberdayakan ibu rumah tangga bukan sebagai seorang pekerja namun sebagai mitra jahit. Sebuah pemaknaan yang memberdayakan tentunya. Benar saja, ibu-ibu yang menjadi mitra jahit telah bisa membantu perekonomian keluarganya, bahkan penghasilan per bulan melebihi UMR (Upah Minimum Regional) di Kota Padang. Elsa melakukan pemberdayaan ibu-ibu tersebut ternyata juga dengan berdasar kepada moto dirinya dan juga menjadi moto brand Maharrani, "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia" (HR. Ahmad, ath Thabrani, ad Daruquthni)

dok.ElsaMaharani
dok.ElsaMaharani

Elsa juga mengalami kesulitan saat awal mencari mitra jahit. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun, ada saja pertolongan dari Tuhan saat berdoa. Elsa pun mengalami hal tersebut. Dirinya akhirnya bertemu seorang ibu-ibu yang memiliki mesin jahit. Ibu tersebut pun diajak bermitra dengan Elsa. Lama kelamaan pun semakin banyak ibu-ibu yang juga turut bermitra jahit bersama Elsa. Dari situ upaya Elsa pun berhasil. Ibu-ibu yang tinggal di Koto Tingga tersebut menjadi mitra jahit Elsa. Elsa pun berniat menjadikan kampungnya sebagai Kampung Jahit karena memang banyak mitra jahit dari keluarga di daerahnya tersebut.

Bertahap bagi Elsa untuk bisa mengembangkan usaha miliknya. Label maharrani pun semakin banyak pesanannya. Setiap bulan diperkirakan sekitar 2.500 helai produk yang dihasilkan. bahkan untuk brand Maharrani tersebut ternyata sudah memiliki puluhan agen usahanya baik di dalam negeri maupun luar negeri serta ratusan reseller dari Aceh hingga NTB yang telah tergabung dalam bisnis Maharrani Hijab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun