Ya, agak aneh sih filmnya. Dan Bullying pun terjadi kembali kepada Asya. Asya dipermalukan sendiri oleh orang tuanya di sekolahnya. Asya yang sedang trauma dan berbadan dua, harus menanggung malu.
Asya pun tak berdaya, di kala ditanya siapa yang menghamilinya. Asya yang trauma akibat sikap Alex yang mengancam akan membunuhnya.
Wah, hampir saja emosi saya memuncak melihat film penindasan terhadap kaum wanita ini. Namun, ujung film justru kebijaksanaan orang tua Fanonpun hadir. Orang tua Fano bersedia untuk menikahkan Fano dan Asya. Fano pun hanya terpukul untuk peristiwa tersebut dan bersedia menikahi Asya untuk menghormati derajat Asya selaku wanita.
Tapi rasa ini belum begitu sreg di kala Film ini kok pengumbaran wanita secara mudah saja. Namun, rasa dan daya nalar serasa mini serial Asya Story sebaiknya dilanjutkan untuk memberikan pesan makna yang lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H