Sejarah penyebaran Islam di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menunjukkan bahwa Islam masuk ke wilayah ini dengan jalan damai. Proses penyebarannya dilakukan melalui mekanisme jalan dakwah, perdagangan, dan penyebaran Sufisme Islam. Runtuhnya kerajaan Majapahit memperlancar penyebaran agama Islam. Bukti awal mengenai agama Islam berasal dari catatan para pengelana yang telah mengunjungi wilayah nusantara pada abad ke-8 Masehi. Pendapat ini didasarkan atas pernyataan pengelana China. Islam tidak menentang adat dan tradisi setempat, dan penyebarannya dilakukan secara damai.
Pada abad ke-13, sudah ada masyarakat Muslim di Samudera Pasai, Perlak, dan Pagaruyung. Di Pulau Jawa, ditemukan makam Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik) yang berangka tahun 1082 M. Islam di Asia Tenggara awalnya menyebar dari wilayah Indonesia, khususnya di daerah Perlak, Aceh sejak abad ke-7 Masehi. Setelah mengalami perkembangan, Islam menyebar ke wilayah Asia Tenggara lainnya, khususnya ke Semenanjung Malaya.
Proses penyebaran Islam di Asia Tenggara didukung oleh keberadaan para pedagang dan ulama yang berasal dari Jazirah Arab, Persia Raya, dan Gujarat di wilayah Malaysia pada abad ke-9 Masehi. Penyebaran Islam di Asia Tenggara oleh para pedagang dan ulama berlangsung secara damai tanpa ada tindakan pemaksaan, kekerasan, intimidasi, maupun perang.
Perkembangan Islam di Asia Tenggara juga dipengaruhi oleh adanya perdagangan dan hubungan antar bangsa di wilayah tersebut. Kontak dengan pedagang Arab, Persia, dan India juga membawa pengaruh dalam penyebaran agama Islam. Selain itu, kerajaan-kerajaan Islam juga memainkan peran penting dalam memperluas pengaruh Islam di wilayah ini.
Dalam sejarah Indonesia, tidak pernah ada kekuatan asing, baik dari negeri Arab maupun India, yang memaksa bangsa Indonesia untuk memeluk Islam. Islam masuk secara langsung ke Indonesia diperkirakan berasal dari daerah Gujarat, India. Ada beberapa pendapat yang mengemukakan tentang penyebaran Islam di Indonesia, yaitu dari Gujarat, Arab, Persia, dan Cina. Pada perkembangan selanjutnya, Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari berbagai daerah dan dibawa oleh orang dari berbagai bangsa dan negara.
Dengan demikian, penyebaran Islam di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dapat dikatakan terjadi secara damai melalui mekanisme jalan dakwah, perdagangan, dan penyebaran Sufisme Islam. Proses ini didukung oleh keberadaan para pedagang dan ulama dari berbagai wilayah, serta dipengaruhi oleh faktor-faktor historis, sosial, dan budaya yang mempengaruhi bagaimana agama Islam menyebar di kawasan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H