Mohon tunggu...
Syarifah Rukayah Indra
Syarifah Rukayah Indra Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 4 Banda ACeh

Guru SMAN 4 Banda Aceh

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jejak Kaki di Hati ibu

16 Desember 2024   12:59 Diperbarui: 16 Desember 2024   14:18 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : doc pribadi

Ahmad Khatami Assagaf anakku , engkau telah menyelesaikan perjalanan panjangmu di dunia. Setiap langkahmu selalu kuiringi dengan doa dan harapan.Anakku, engkau adalah hadiah terindah yang pernah Allah berikan kepada kami."

Dua  tahun terasa begitu singkat, namun dalam rentang waktu itu, dunia terasa begitu panjang. Setiap detik, setiap menit, setiap jam, terasa begitu berat. Ayed, anak laki-laki kesayangan, pahlawan kecil yang berjuang melawan penyakit ganas, telah pergi meninggalkan dunia ini.

Anakku adalah sosok yang ceria. Senyumnya mampu menerangi hari-hari kelabu. Mimpi-mimpi besar berkecamuk dalam benaknya. Semangat belajar dan matanya yang berbinar selalu menyelidiki segala hal di sekitarnya. Ia seperti bintang kecil yang penuh rasa ingin tahu, selalu bertanya dan menjelajahi dunia di sekitarnya.

Ia bermimpi untuk mengelilingi dunia, mengunjungi tempat-tempat indah, dan bertemu dengan orang-orang dari berbagai negara.

Bukan sekadar angan-angan. Ia selalu berusaha untuk mewujudkannya. Setiap ada kesempatan ia akan mengajak keluarga atau sahabatnya  untuk pergi ke tempat-tempat baru. Ia senang sekali melihat pemandangan alam yang indah, mempelajari budaya yang berbeda, dan mencicipi makanan khas dari berbagai daerah.

Ingatanku mengembara saat pertama kali anakku mengungkapkan keinginannya untuk belajar ketempat yang jauh untuk menuntut ilmu agama. Mata indahmu berbinar penuh semangat, menggambarkan tekad yang bulat untuk mengabdikan diri pada Al-Quran.

Engkau telah membuktikan bahwa cinta pada agama tidak menghalangi seseorang untuk meraih cita-cita dunia. Engkau telah menjelajahi berbagai negara, belajar dari para ulama besar, dan bertemu dengan banyak orang dari berbagai Negara dab berbagai latar belakang. Semua itu kau lakukan semata-mata untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya.

Cita-citamu untuk mengabdikan diri pada agama telah kau wujudkan dengan sempurna.  Bahkan disaat terakhirmu, beberapa hari sebelum kepergianmu  dengan kondisi mu yang masih lemah engkau masih  menyempatkan diri untuk menyampaikan dakwahmu disebuah acara di Bekasi.

Anakku Ayed, engkau telah menjadi seorang yang hafizh, berakhlak baik , dan menginspirasi banyak orang. Meskipun waktu yang  kita  lalui bersama terasa singkat, namun kenangan indah tentangmu anakku, akan selalu menjadi harta karun yang tak ternilai bagi kami.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Turki,  Ayed, begitu panggilan kesayanganmu dari kami, memilih untuk mengabdikan diri di yayasan pendidikan di Turki. Keinginannya untuk berbagi ilmu begitu besar. Engkau begitu bersemangat menjalani tugas tugas yang diberikan. Ketika engkau dipindah tugaskan dari saru asrama ke asrama lainnya pun engkau menjalaninya dengan senang hati, karena mungkin  sesuai sekali dengan jiwa petualangmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun