Mohon tunggu...
Syarifah Rukayah Indra
Syarifah Rukayah Indra Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 4 Banda ACeh

Guru SMAN 4 Banda Aceh

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tips Menghadapi Kemoterapi

17 Maret 2022   12:00 Diperbarui: 17 Maret 2022   12:04 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Saat anakku mengabari bahwa ia terkena kanker, seluruh tubuhku lunglai, hatiku hancur dan sekaligus panik. Ya Allah, cobaan apa ini yang Engkau timpapakan padaku, anakku yang merupakan anak lelaki tertuaku mengabari bahwa ia setelah melakukan pemeriksaan di rumah sakit ternyata mengidap kanker kelenjar getah bening, istilah kedokterannya lymphoma non Hodgkin. 

Singkat cerita, mulailah hari-hariku menemani anakku berobat ke rumahsakit Pusat Kanker terbesar di Indonesia, dimulai dari pemeriksaan ulang kembali, anakku dibiopsi dan beberapa hari kemudian hasilnya keluar dan memang anakku dinyatakan positif mengidap kanker limphoma non Hodgkin. Dan dokter memutuskan untuk pengobatannya anakku akan dikemoterapi tanpa dioperasi dan disinar atau radiasi. Karena menurut artikel yang kubaca pengobatan kanker secara medis ada tiga cara, operasi, kemoterapi dan radiasi. Anakku direncanakan akan menjalani beberapa kemoterapi yang dikatakan oleh dokter merupakan kemoterapi agresif, mengingat sel kankernya sudah menjalar ke beberapa tempat dibagian tubuh anakku. 

Sebagai seorang ibu hatiku pilu membayangkan anakku yang selama ini kuat dan semangat dan tak pernah mengalami sakit yang parah harus menjalani pengobatan yang dikatakan orang sangat mengerikan, karena begitu banyak efek yang akan ditanggung oleh yang bersangkutan ketika ia menjalani kemoterapi. 

Saat pertamakali menjalani kemoterapi ada ketakutan dan kesedihan pada kami ketika mendampingi anakku. Namun aku tak mngkin menampakkannya pada anakku karena tentu ia akan ikut sedih dan terpukul jika melihat kesedihan kami. Aku harus menghiburnya dan menguatkannya dan jangan justru membuatnya down. Semangatnya untuk sembuh ketika menjalani pengonbatan sangat menentukan sekali keberhasilan pengobatannya itu, begitulah yang sering ku baca dan yang disarankan pada kami ketika aku mencoba untuk berkonsultasi pada beberapa ahlinya. Aku rajin membaca artikel, bahkan mengikuti seminar tentang kanker sering kulakukan.

Ada beberapa hal yang bisa kugaris bawahi dari beberapa sumber yang kubaca, dan ini sangat bermanfaat sekali bagiku, dan bagi semua pasien kanker yang menjalani pengobatan dengan kemoterapi. Saya akan berbagi sesuai dengan apa yang kubaca dan kami alami selama mendampingi sang anak menjalani kemoterapi :

1. Support mental

Kita harus mampu meyakini bahwa kemoterapi tidaklah berbahaya bahkan justru akan membantu kita dalam  melakukan serangan balik untuk memusnahkan sel kanker. Dan lebih memandang manfaatnya dari pada mudharatnya. Perasaan panik, ketakutan dan bingung pasti menghantui kita. Kita harus berfikir bahwa setiap jenis pengobatan tentulah akan ada efek sampingnya, tapi dengan mengedepankan manfaatnya membuat kita lebih tenang ketika  menjalani efek samping dari kemoterapi ini. Hilangkan ketakutan akan efek samping tersebut, fokuslah pada manfaatnya. Dan kita harus mensupport pasien dengan hal ini agar semangatnya dalam menjalani proses penyembuhan melalui kemoterapi dapat berjalan lancar. Dan tentunya jangan lupa berdoa agar Allah memberikan kesembuhan, karena Allah lah yang akan menyembuhkan, kita hanya berusaha sesuai dengan anjuran dokter, namun yang menyembuhkan tetaplah Allah sang Maha Penyembuh. Dekatkan diri pada Allah dan yakinlah Allah akan mendengarkan dan mengabulkan doa kita dan akan memberikan yang terbaik untuk kita.

2. Salah satu efek samping dari kemoterapi adalah turunnya imunitas atau kekebalan tubuh. Sehingga tubuh akan mudah terinfeksi. Maka haruslah dijaga sekali jangan sampai ada kuman yang masuk ketubuh dan menjaga kebersihan tubuh. Karena kuman juga bisa datang dari dalam tubuh, seperti rongga mulut yang tidak bersih dan bagian bagian tubuh lainnya. Untuk itu sebelum menjalani kemoterapi pastikan dulu bagian tubuh yang bisa menghasilkan kuman dalam keadaan bersih. Sehingga dapat meminimalisir terjadinya infeksi setelah menjalani kemoterapi.

3. Pahami jadwal dan siklus kemoterapi

berdasarkan pengalaman kami ketika mendampingi anak yang menjalani pengobatan kanker, diawal pengobatan biasanya dokter sudah memberitahukan rencana siklus kemoterapi yang akan dijalani pasien. Setiap jenis kanker tentu tidak akan sama cara dan siklus kemoterapi yang dijalani. Jangankan beda jenis kankernya, jenis yang sama saja akan berbeda cara pengobatannya dan siklus kemoterapi yang akaditerapkan. Ini berdasarkan pengalamanku ketika dirumahsakit kami menemukan sesama pasien kanker yang jenis nya sama dengan anakku tetapi menjalani pengobatan yang berbeda dengan anakku. jenis kemoterapi dan siklusnya juga berbeda. Tentu dokter yang lebih tahu akan hal ini. Kita bisa menanyakannya pada dokter yang merawat jenis obat, berapa banyak jumlahnya dan berapa lama jarak selang antara siklus satu dengan lainnya. Pengaturan jadwal siklus  yang baik menurut dokter akan dapat menekan efek samping yang ditimbulkan.

4. Nutrisi

Ini yang sering disalahmengerti oleh pasien kanker dan keluarganya. Selama ini aku mendengar dari beberapa orang yang mengatakan jika terkena kanker maka banyak sekali pantangan yang harus dilakukan dan dijaga untuk pasien kanker se[erti jangan makan makanan yang manis, tidak boleh makan daging dan lainnya. Tidak boleh makan sembarangan lagi. Semua harus dijaga dengan hati hati dalam hal makanan yang akan diasup oleh pasdien kanker. Namun setelah mendapatkan edukasi dari ahlinya aku dan keluargapun jadi mengerti bahwa tidak ada pantangan makanan selama pasienn menjalani kemoterapi. Makanlah seperti biasanya. Karena menurut edukasi yang kuterima bahwa selama menjalani kemoterapi tubuh perlu ketahanan yang kuat, dan itu tentunya didapat dari makanan yang masuk ke tubuh. jangan sampai karena banyak sekali yang dipantang, selera makan pasien menjadi menurun dan ini akan sangat berbahaya, jika kekuatan tubuh menurun. Jadi makanlah seperti biasa, makanlah apa yang disukai asalkan jangan berlebihan. Karena menururut ajaran Islam mengatakan bahwa; makanlah kamu dan jangan berlebihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun