Puncak 9 di Bukit Ngisis layak menjadi destinasi wisata alam yang instagramable. Bukit Ngisis berada di daerah kebun Teh Nglinggo yang sebelumnya sudah menjadi destinasi wisata yang cukup viral. Selain itu, Bukit Ngisis ini juga berdampingan dengan destinasi lain yaitu Tumpeng Menoreh. Dari Bukit Ngisis, justru Tumpeng Menoreh tampak lebih jelas dan utuh. Berikut ulasan terkini, setelah dua minggu kemarin saya bersama keluarga besar sekitar 30 orang camping rame-rame di sana.
Lokasi di Tiga Wilayah
Bukit Ngisis, Kebun Teh Nglinggo maupun Tumpeng Menoreh, berada pada satu lokasi unik, yaitu perbatasan tiga wilayah, satu sisi menjadi wilayah Kabuoaten Magelang, sisi lainnya sudah masuk Kabupaten Purworejo, dan sebagian besar masuk wilayah Kabupaten Kulon Progo. Lokasi ini menjadi daya tarik  tersendiri, karena bisa menjadi kenangan pernah berada pada tiga lokasi administratif sekaligus. Selain itu, lokasi di ketinggian, menjadikan udara segara dan hawa dingin sudha bisa dinikmati.
Penorama Istimewa
Dari Bukit Ngisis Puncak 9 ini, kita bisa sajian lembah bukit menoreh terhampar indah. Disebelah timur tampak puncak gunung Merapi dan merbabu, di sisi barat agak utara ada Gunung Sumbing dan Sindoro, agak jauh di utara gunung tidar menyembul. Jika beruntung, langit cerah dan kabut tipis, maka semua bisa tersaji bersamaan. Apalagi jika dipadu dengan sun rise, maka kesempurnaan panorama ini akan menjadi kenangan abadi. Selain itu, titik atau spot foto cukup banyak dan berfariasi, bisa menjadi koleksi pada dinding media sosial.
Jika memiliki nyali dan tenaga lebih, kita bisa naik menuju Menara Gardu Pandang yang berada pada lokasi yang tinggi lagi. Butuh sekitar 5 menit untuk mencapai puncak. Dari sana, lokasi Bukit Ngisis tampak jelas, dan ada tambahan pemandangan hamparan hutan pinus yang hijau serta dinding Bukit Widosari si sisi selatan.
Fasilitas Lengkap Cocok untuk Family CampingÂ
Fasilitas di Bukit Ngisis hampir bisa dikatakan komplit. Selain kebutuhan MCK, ada aula yang cukup besar untuk pertemuan atau sekedar bersantai. Kebutuhan listrik, bahkan wifi tercukupi di sini. Â Jika hendak menginap, ada empat penginapan yang cukup representative di lokasi yang bisa disewa. Untuk memenuhi kebutuhan kuliner, ada satu warung makan dan satu kedai kopi yang siap melayani dengan berbagai menu hangat. Satu hal mungkin kurang bagi pengunjung muslim, yaitu belum ada lokasi khusus untuk shalat. Namun kita bisa shalat di salah satu sisi aula karena luas.
Untuk acara Camping keluarga, lokasi ini sangat cocok. Selain tanah lapang yang cukup luas, ada fasilitas api unggun yang bisa memeriahkan suasana. Biasaya sewa lokasi juga sangat terjangkau. Jika tidak membawa tenda atau peralatan camping lainnya, di sana sudah disediakan dalam bentuk sewa, mulai dari tenda sampai sleeping bag. Tinggal datang, nikmati dan syukuri.
Selain panorama, kita juga bisa mengakses wisata pacu andrenalin dengan naik mobil off road menelusuri hutan di bawah kebun teh. Wisata ini tentu akan lebih menarik jika di musim yang basah, dan dilakukan rame-rame.
Untuk bisa mengakses Bukit Ngisis sekali kunjung seorang dewasa dikenai tarif masuk lokasi sebesar 10 ribu rupiah, untuk anak-anak free. Ini belum termasuk biaya parkir. Namun jika hendak camping, maka biaya per seorang dewasa sebesar 25 ribu. Cukup murah dan sebanding dengan apa yang akan didapat.
Jalan Terjal dan Sempit
Kata orang bijak, jer Basuki mowo beya, setiap keberhasilan dibutuhkan perjuangan dan usaha yang tidak mudah. Untuk mencapai lokasi, kita harus menempuh jalur yang menanjak dan sempit. Pada masa normal, ada petugas di hampir tiap tikungan dan tanjakan untuk membantu memberikan arahan.Â
Namun kemarin ketika masih masa PPKM, tidak ada petugas sama sekali, ini menjadi tantangan tersendiri. Sekali waktu, mobil terpaksa harus terperosok sedikit ke selokan. Tapi jangan hawatir, dengan memastikan kondisi kendaraan sehat dan keterampilan mengendarai yang cukup, insyaallah aman. Ada juga informasi baik, bahwa sudah ada rencana memperlebar jalan. Ini kabar yang baik. Namun jika terpaksa tidak berani naik dengan kendaraan sendiri, disediaakan mobil shuttle yang siap mengantar sampai lokasi.
Wisatawan dan/atau Pecinta Alam
Terkahir, saya ingin sampaikan ini. Bahwa Sebagian besar kita adalah wisatawan alam, bukan pecinta alam. Ketika kita datang ke sebuah lokasi wisata alam, maka pada dasarnya kita tidak bisa memastikan kondisi alam itu sendiri. Sama dengan Bukit Ngisis ini, kadang hujan, kabut, atau mendung, namun tidak jarang cerah dan menampilkan keindahan maksimal.Â
Bagi pecinta alam, apapun yang disajikan alam di lokasi wisata, itulah keindahan yang kita hendaknya menikmatinya. Namun jika kita adalah wisatawan alam, maka kita kadang akan kecewa karena alam menyajikan "dirinya" tidak seperti yang diharapkan. Maka jadilah pecinta alam. Karena ia adalah kreasi Tuhan dalam bentuk semesta yang luar biasa. Datang, nikmati, dan syukuri.
Syarif_Enha@Nitikan, 26 September 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H