"Entahlah, kita memiliki konsep dan persepsi yang tidak sama tentang cinta. Bagiku cinta adalah rasional, jernih dan bermotif. Cinta adalah 'sehingga' bukan 'karena', dia penuh dengan alasan dan pertimbangan. Cinta bukan alasan bagiku untuk berbuat dan menuyusun rencana, tapi adanya motif dan alasan-alasanlah maka cinta itu kubangun. Dan saat ini aku tidak, atau mungkin belum menemukan alasan-alasan untuk mencintai. Siapa pun." Guntur merebahkan diri pada sandaran kursi.
Mereka berdua terdiam larut dalam pikiran dan rasa masing-masing. Perlahan muncul binaran di dua mata Vivi, namun justru keredupan di sepasang mata Guntur.
Tiba-tiba mereka berguman bersama-sama. "Mungkin aku keliru..." Mata mereka beradu. Ada kehangatan yang tiba-tiba mengalir dari pancaran jiwa masing-masing melalui keduanya.Â
Â
Jogja, akhir September 2008Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H