Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Seperti Anak yang Lain

21 September 2020   04:52 Diperbarui: 21 September 2020   05:09 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Para motivator selalu mendorong kita untuk selalu manatap prestasi dengan mendongak ke atas agar termotivasi untuk meraihnya. Tujuannya adalah menjadi yang terbaik diantara yang lain. Dengan demikian anda akan dibutuhkan, tidak lagi membutuhkan. Anda akan diinginkan, tidak lagi menginginkan. Uang yang akan mengikuti anda, bukan anda yang mengikuti uang. Manis sekali.

Bagi saya tidak ada yang keliru dalam setiap pernyataan mereka. Namun perlu di sadari bahwa ukuran kebutuhan masing-masing orang adalah tidak sama.

Tergantung pada tuntutan peran mereka dalam kehidupan ini. Sehingga kita akan bisa terbuka dan tidak mudah saling menyalahkan. Tidak iri pada orang-orang yang bercita-cita dan berprestasi setinggi langit, tidak pula sinis kepada orang-orang yang merasa berkecukupan dengan kesederhanaan.

Oleh karena itu, coba dengar harapan seorang ibu berikut ini. Dia memiliki seorang anak perempuan berumur tujuh tahun yang sejak lahir tidak memiliki lubang anus. Selama ini si anak harus buang air besar lewat saluran kencing dengan rasa perih yang tidak bisa saya bayangkan.

Dalam derai air matanya, dia hanya berharap anaknya bisa hidup normal seperti anak-anak yang lain. Tidak lebih.

Syarif_Enha@Semarang 4 Februari 2010

*Pernah dipublikasikan pada Bulletin Mocopat Syafaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun