Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Ala Biasa"

8 September 2020   10:07 Diperbarui: 8 September 2020   10:22 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Misal, setelah makan enaknya merokok, ketika tidak ada rokok terasa berbeda dan blingsatan. Ketika berbuka puasa biasanya ada kolak atau es campur, begitu tidak ada, dituduh sebagai acara buka puasa yang gagal. "Berhati-hatilah dengan keisengan yang diulang-ulang." Itu pesan terakhir kawan saya sebelum berpisah, seolah hendak membenarkan kesimpulan saya.

Suatu ketika saya duduk bersama seorang kawan yang kebetulah sedang galau karena masalah keluarga. Dia belum lama ini diberhentikan dari tempat kerja dan harus kembali ke pekerjaan lamanya yaitu mencari kerja lagi.

Sementara dia memiliki seorang istri dan seorang anak kecil yang butuh penghidupan. Saya yang tidak bisa membantu banyak kecuali menemani dalam kegalauannya, tiba-tiba teringat dengan kisah konyol Nasruddin, si Sufi nyentrik dari Turki.

Suatu ketika ada seorang pemuda kaya yang tiba-tiba bangkrut dan jatuh miskin datang kepada Nasruddin. Dia mengadu kesusahan hidupnya dan meminta untuk didoakan.

Dengan ekspresi yang begitu mantap, Nasruddin berkata, "pulang, dan datanglah kembali  tiga bulan lagi". Sebelum beranjak pulang, pemuda itu dengan nada penasaran bertanya, "apakah saya akan kembali menjadi orang kaya?" dengan kalem Nasruddin menjawab, "tidak, tetapi anda akan terbiasa dengan kemiskinan".

"Benarlah kata-kata: ala bisa karena biasa, tetapi ala biasa bisa berbahaya..."

Syarif_Enha@TamanSiswa, Agustus 2012

*pernah dipublikasikan di Bulletin Mocopat Syafaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun