Kebaikan dengan konsep manakah sebenarnya yang bisa disebut ikhlas karena Allah semata? Apakah berarti yang tanpa tendensi sama sekali? Tanpa pamrih apapun bagi diri dan orang lain? Adakah Anda melihat keihklasan dari kebaikan pak Cendol tadi?
Dia berbuat baik demi langgengnya sebuah tali lingkaran kebaikan yang nantinya akan pasti kembali kepada diri, anak-anak dan semua keluarganya yang tidak bisa dia berbuat baik secara langsung. Atau anda melihat keikhlasan pada seorang yang berterimakasih kepada seorang yang justru diberinya karena telah menjadi wasilah baginya untuk bisa berbuat baik?
Jika Allah itu memiliki pikiran picik seperti manusia, barangkali kebaikan mereka berdua tidak akan pernah sampai tercatat dihadapanNya, karena mereka semua berbuat baik untuk kepentingan diri mereka dan keluarga mereka saja. Tetapi yang jelas Allah itu Maha Luas Pengetahuaannya, perbedaan ikhlas dan tidak bagiNya tidak pernah samar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H