Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berhenti dari Keraguan

5 Agustus 2020   06:12 Diperbarui: 5 Agustus 2020   06:10 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap kita hampir semuanya pernah mengalami kondisi yang dilematis. Kondisi harus memilih yang keduanya memiliki argumentasi pembenar yang berimbang. Kita akan sulit memutuskan langkah mana yang akan diambil. Pilihan mana yang akan dipakai. Itulah yang disebut ragu. 

Akhirnya kita lebih sering memilih untuk menunggu atau mengusahan datangnya keyakinan terlebih dahulu untuk kemudian baru memutuskan. Keraguan menjadi semacam kondisi yang tidak nyaman.

Akan sedikit sulit untuk mendefinisikan ragu dalam sebuah kalimat yang utuh. keraguan itu sendiri adalah sebuah akibat dari berbagai kondisi yang tengah dihadapi oleh seseorang, sehingga dia merasa ragu. Ragu sering terjadi ketika menentukan pilihan atau ketika akan melakukan sesuatu. 

Namun ada satu keraguan lagi yang sering terjadi sepanjang hidup manusia yang akan membawa kerugian dunia akherat yaitu ragu akan kebenaran dan keberadaan Tuhan.

Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang bersikap ragu-ragu terhadap sesuatu. Diantaranya adalah karena tingkat pengetahuan seseorang terhadap sesuatu tersebut, banyaknya pertimbangan, takut berbuat salah, kurang percaya diri, dan sebagainya. 

Namun pada dasarnya, ragu dalam melangkah seringkali disebabkan oleh ketakutan-ketakuan akan bayang-bayang negatif yang tumbuh secara tidak sadar dalam benak kita.

Tingkat pengetahuan seseorang memiliki kontribusi besar atas kemunculan sikap ragu ini. Orang yang memiliki sedikit pengetahuan akan menjadi ragu ketika diahadapkan pada sesuatu yang baru. Karena dia merasa tidak begitu tahu, maka dia menjadi ragu. 

Memiliki pengetahuan yang berlebih juga bisa mengakibatkan munculnya keraguan. Seringkali kita menyaksikan dalam layar kaca, banyak pakar politik yang selalu menyatakan bahwa mereka ragu dengan para pejabat yang tengah memimpin. 

Tentu keraguan tersebut dikarenakan pengetahuan mereka akan banyak hal, yang menyebabkan mereka menyimpulkan bahwa orang-orang dalam pemerintahan akan sulit menyelesaikan tugasnya dengan baik.

Pengalaman juga memberikan kontribusi dari munculnya rasa ragu dalam diri manusia. Orang yang pernah mengalami kecelakaan ketika naik bus tertentu, akan menolak untuk naik bus yang sama dilain waktu. Ketika banyak pemberitaan kecelakaan pesawat dari maskapai penerbangan tertentu, dapat dipastikan orang tidak lagi yakin akan menggunakan jasa penerbangan tersebut.

Keraguan juga muncul karena banyaknya hal yang kita pertimbangkan. Segala sesuatu memang harus dipertimbangkan dan diperhitungkan sebelum kemudian dilakukan. Pertimbangan yang matang dikatakan sebagai setengah dari keberhasilan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun