Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berburu Stroberi dan Mampir ke Ketep Pass

4 Juli 2020   01:18 Diperbarui: 4 Juli 2020   01:48 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makan strowbery atau menikmati dalam bentuk jus barangkali adalah pengalaman biasa. Namun, berkunjung langsung ke kebun strowbery dan bisa memetik sendiri adalah sebuah situasi yang langka. Semua itu akan menjadi pengalaman yang cukup mengesankan.

Di dekat Ketep Pass, tepatnya daerah Banyuroto, ada beberapa lokasi kebun stroberi yang bisa dikunjungi. Di tengah perkebunan yang asri, dan tepat di bawah dua kaki gunung, Merapi dan Merbabu, menjadikan lokasi kunjungan ini semakin asik.

Suasana sejuk dan segar bisa langsung dirasakan begitu turun dari kendaraan. Jika beruntung, kita akan datang bersama dengan musim berbuah yang baik. Kita bisa mendapati kebun buah stroberi penuh dengan buah yang bergelantungan segar.

Selain kebun yang sudah ditata sedemikian rupa, sehingga pengunjung merasa nyaman berkeliling, pihak pengelola juga memberi fasilitas gazebo dan beberapa spot foto untuk mengabadikan momen spesial itu.

Berlatar belakang gunung Merapi, kita bisa berfoto bersama rombongan. Tidak kalah menarik juga bisa berfoto di lorong-lorong diantara tanaman stroberi yang segar.

Setiap orang yang masuk ke kebun dikenai biaya 10 ribu rupiah. Masing-masing dibekali satu keranjang kecil sebagai wadah hasil berburu. Ada satu aturan yang tidak boleh dilanggar. Tidak boleh makan buah langsung di kebun. Harus ditimbang dulu. Kalau tidak, bisa tekor pengelolanya. 

Tentu harga stroberi di lokasi berbeda dengan di pasaran. Ada nilai tambah yang dilekatkan. Sehingga sedikit lebih mahal dibandingkan toko modern sekalipun.

Lokasi kebun stroberi ini berdekatan dengan Ketep Pass. Anda bisa sekalian mampir dan menikmati fasilitas yang ada di sana. Ketep Pass merupakan gardu pandang gunung Merapi dari sisi barat utara Merapi.

Ada banyak yang menyewakan teropong untuk bisa mengeksplorasi sisi puncak Merapi lebih dekat. Namun jika anda tidak beruntung, kabut terlanjur turun dan suasana menjadi putih pekat. Terciptalah negeri di atas awan.

Di Ketep Pass, kita bisa melihat film dokumentasi gunung Merapi yang meletus dahsyat pada tahun 2010. Sebuah letusan terbesar dalam satu abad terakhir.

Di bagian dalam, ada Pusat Informasi gunung Merapi yang berisi miniatur Merapi dan berbagai sajian foto eksotisnya. Selain itu, kuliner di disini tersaji lengkap. Mulai dari jagung bakar, minuman hangat, hingga tempe mendoan yang khas.

Jalan menuju lokasi dari kota Muntilan maupun dari Magelang sudah sangat nyaman. Hanya saja, konturnya yang menanjak, perlu performa kendaraan yang baik.

Selain itu, kondisi jalan di samping persis Ketep Pass yang sebagian digunakan untuk lahan parkir dan berjualan, menjadikan situasi pada hari libur sangat padat.

Dibutuhkan kesabaran ekstra dan skill tinggi dalam berkendaraa karena bisa jadi kita terjebak dalam kerumitan lalu lintas dalam kondisi jalan miring ekstrim. Tidak jarang beberapa asisten supir harus turun naik untuk mengganjal ban mobil agar tidak merosot jatuh ketika harus mengantri cukup lama agar mendapatkan lokasi parkir.

Jika anda dari Jogja, luangkan waktu paling tidak setengah hari untuk bisa menikmati perjalanan dan keindahan suasana kebun stroberi dan Ketep Pass. Rencanakan berlibur anda dengan baik, karena perencanaan adalah sebagian dari kebahagiaan anda.

Syarif_Enha@Nitikan, 21 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun