Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Mitologi" Syekh Abdul Qadir Al Jailani dengan Segala Karomahnya

30 Mei 2020   03:43 Diperbarui: 30 Mei 2020   03:43 42785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang tidak mengenal Syeikh Abdul Qodir Jailani? Terutama bagi kaum Nahdliyin, nama Syeikh Abdul Qodir Jailani memiliki tempat khusus. Hampir di setiap acara tahlilan, selalu ada tawasul kepada beliau sebelum memulai berdoa. Bahkan di daerah Kabupaten Bogor, ada tradisi tasyakuran setelah habis panen yang disebut nazar. Dalam acara nazar diadakan pembacaan riwayat hidup Abdul Qodir Jailani, lengkap dengan karomah-karomahnya.

Siapa sebenarnya Syeikh Abdul Qodir itu? Mengapa beliau begitu dimuliakan oleh sebagian kalangan umat Islam?

Ulama yang dikenal dengan Syekh Abdul Qodir lahir di Gilan, Iran itu, lahir pada tanggal 1 Ramadhan tahun 471 Hijriyah. Ayahnya bernama Abu Saleh dan ibunya bernama Fatimah. Keduanya dikenal sebagai pasangan yang taat. Pada umur 17 tahun, Abdul Qodir pergi belajar ke Bagdad di Jamia Nizamiah.

Kehidupan Abdul Qodir sangat sederhana dan dikenal sangat jujur. Beliau diakui sebagai pendiri tarekat Qadiriyah, yang memiliki banyak jamaah dan menyebar dari Nigeria sampai Tiongkok. Beliau juga menulis setidaknya tujuh karangan, dan yang paling terkenal adalah Al-Fath al-Robbani, yang berisi 60 khotbahnya sepanjang tahun 545-546 Hijriyah. Beliau meninggal pada umur 91 tahun, tepatnya pada tanggal 11 Robi'ul akhir tahun 561 H, atau 14 Februari 1165 M.

Memiliki Banyak Karomah

Bagi orang Indonesia, kisah Wali Songo mungkin tidak asing lagi. Sebagian besar kisah-kisah mereka telah terbukukan dalam banyak fersi. Namun yang paling menonjol adalah kisah-kisah ajaib dan kesaktian-kesaktian yang mereka alami dan miliki. Kita lebih mengenalnya dengan karomah.

Begitu juga Syekh Abdul Qodir Jailani, banyak dikenal karena selain beliau mengalami banyak kejadian yang ajaib, juga karena memiliki banyak kemampuan di atas kemampuan rata-rata manusia. Muhammad Hamidi (2003) telah melakukan penelitian tentang kisah-kisah beliau yang menonjol.

1. Sejak kecil tidak mau menyusu di bulan Ramadhan

Syekh Abdul Qodir tidak menyusu ketika bayi karena beliau diberi taufik oleh Allah SWT. Pada mulanya orang tua Abdul Qodir merasa bingung, namun setelah menyadari bahwa hari tersebut adalah hari pertama bulan Ramadhan, maka menjadi mengerti. Kisah ini menandakan bahwa bukan saja Syekh Abdul Qodir telah berpuasa sejak kecil, namun juga telah dapat mengetahui kapan hari permulaan puasa.

2. Kejujuran menghadapi perampok

Kisah ini sangat terkenal, yaitu ketika pertama kali berangkat belajar ke Bagdad. Dalam jahitan dalam bajunya, sang ibu membekalinya dengan empat puluh uang emas. Dalam perjalanan, beliau bergabung dengan serombongan kafilah yang membawa barang dagangan.

Tiba di negeri Hamdan, rombongan tersebut dihadang oleh enam orang rampok. Salah seorang rampok bertanya apakah Adbul Qodir memiliki harta. Beliau menjawab bawah dia memiliki empat puluh keping uang emas. Namun dengan melihat penampilan Abdul Qodir yang sederhana, si perampok tidak percaya dan meninggalkannya.

Kemudian seorang perampok yang lain bertanya lagi, dan Abdul Qodir menjawab dengan jawaban yang sama. Maka dibawanya Abdul Qodir ke hadapan pimpinan rampok, dan ditanya lagi. Ketika menjawab dengan jawaban yang sama, Abdul Qodir di geledah.

Melihat memang benar ada uang, maka bertanyalah pimpinan rampok. "Mengapa kau berlaku seperti itu dalam tempat seperti ini?" Dan Abdul Qodir menjawab "Aku telah berjanji kepada Ibuku untuk jujur di manapun saja."

Mendengar jawaban itu, pimpinan rampok menangis dan kemudian bertobat, dan dialah murid pertama Syekh Abdul Qodir Jailani.

3. Tidak Bisa Ditipu Iblis

Pada suatu ketika, Abdul Qodir melihat cahaya yang menyilaukan, memenuhi angkasa. Kemudian terdengar suara "Hai Abdul Qodir, akulah Tuhanmu dan sesungguhnya telah aku halalkan atas kamu semua barang yang telah diharamkan."

Maka Abdul Qodir berkata "A'udzubillahiminassyaitonirrajim, pergilah kau dengan kehinaan, hai yang mendapat laknat." Maka tiba-tiba cahaya itu menghilang menjadi asap. Kemudian iblis berkata "Hai Abdul Qodir, kau selamat karena ilmu dari Tuhanmu; dan sesungguhnya aku telah berhasil dengan cara ini pada tujuh puluh kaum dan juga pada orang-orang saleh."

Ketika ditanya bagaimana beliau mengetahui bahwa suara itu adalah suara iblis, Abdul Qodir menjawab, "Aku tahu bahwa dia adalah iblis dari kalimatnya 'aku halalkan bagimu segala yang haram."

4. Bisa mengendalikan angin dan menghidupkan burung.

Diceritakan suatu ketika Syekh Abdul Qodir tengah dalam sebuah majelis ilmu. Diatasnya ada seekor burung ulung-ulung yang berisik dengan suaranya, sehingga mengganggu majelis tersebut. Maka berkatakah Syekh, "Hai angin, ambil kepala burung itu." Maka tiba-tiba jatuhlah burung itu ke bumi dalam keadaan kepalanya teputus. Mati. Maka turunlah Syekh dari kursinya, mengusap burung tersebut dan berkata, "Bismillahirrahmanirrahim." Seketika burung itu menjadi sempurna kembali dan kemudian terbang menjauh.

5. Tidak pernah dihinggapi lalat

Para murid Syekh Abdul Qodir belum pernah melihat ada lalat yang hinggap pada tubuh beliau, bahkan pada pakaiannya sekalipun. Ketika seorang muridnya bertanya, beliau menjawab bahwa lalat tidak akan menghinggapinya karena dirinya selalu menjaga kebersihan diri dan hatinya dari kotoran dunia dan cela akherat.

6. Dapat menghidupkan orang mati

Dikisahkan pada suatu hari Syekh Abdul Qodir diundang Syekh Fadil untuk menghadiri upacara pemakaman. Dalam acara tersebut sebelumnya dihidangkan berbagai macam makanan. Namun beliau tidak mau makan sedikitpun, dan meminta peti berisi jasad anak yang meninggal itu didekatkan. Ketika dibuka, tampak jasad seorang anak yang buta, bisu dan juga lumpuh. Maka berkata Syekh Abdul Qodir pada anak tersebut "Bangun kamu dengan izin Allah dengan sehat."

Maka anak itu pun bangun dengan sehat, bisa melihat, bicara dan berjalan dengan normal. Bergetarlah semua orang dalam majelis pertemuan itu. Kabar kemampuan Syekh dengan izin Allah menghidupkan orang mati kemudian menyebar luas.

Keutamaan atas wali-wali

Selain dikenal dengan banyak karomah yang dimiliki, Syekh Abdul Qodir Jailani dianggap memiliki posisi yang sangat mulia dalam dunia para wali. Bahkan dikatakan bahwa kedua kakinya berada diatas leher pada wali. Artinya kedudukan beliau di anatra para wali yang lain tidak tertandingi.

Imam Nawawi dalam kitabnya, Bustanul Arifin, menyatakan bahwa tidak ada orang lain yang lebih banyak memiliki karomah diantara wali, yang menandingi Sayyidi Muhyiddin Abdul Qodir Jailani Rodiyallahu anhu.

Dalam kitab Qalaid al-Jawahir, ditulisakan bahwa Syekh Abdul Qodir menyatakan diri sebagai tawasul bagi doa-doa pengikutnya. Dituliskan dengan jelas, "Barang siapa memanggil dengan namaku dalam kesusahan, niscaya aku hilangkan kesusahan itu. Barang siapa meminta pertolongan kepadaku, akan ku tolong. Dan barang siapa tawassul dengan aku kepada Allah Ta'ala didalam hajatnya, niscaya aku luluskan baginya. Dan barang siapa salat dua rakaat dan tiap setelah fatihah membaca surat Al Ikhlas sebelas kali, dan membaca shalawat atas Rasulullah SAW sesudahnya sebelas kali, kemudian memberi salam atasku dan menyebut namaku, dan menyebut pula hajatnya, insyaallah diluluskan Allah akan hajatnya."

Dari kitab yang telah diterjemahkan dalam bahasa jawa inilah, kemungkinan besar kisah-kisah keajaiban dan karomah Syekh Abdul Qodir Jailani, sampai pada hal tawasul, dipelajari dan diajarkan.

Antara Kebenaran dan Mitos

Kisah-kisah karomah Syekh Abdul Qodir Jailani tersebut bukannya sepi dari kontroversi. Banyak kalangan meragukan kebenaran cerita-cerita tersebut dan menganggapnya hanya sebatas mitos. Bahkan Imran AM, sampai menulis buku berjudul Kitab Manakib Syekh Abdul Qodir Jailani Merusak Aqidah Islam. Imran menganggap bahwa keajaiban-keajaiban serta berbagai kesaktian yang dimiliki Syekh Abdul Qodir sebagaimana sering diceritakan, terlalu berlebih-lebihan dan tidak mungkin dimiliki oleh manusia selain Nabi.

Sementara itu, Muhammad Hamidi setelah meneliti beberapa naskah tentang Syekh Abdul Qodir Jailani dari kajian motologi, menyimpulkan dengan cukup proporsional. Dia menilai bahwa para pengikut dan murid Abdul Qodir, seperti hendak menyimbolkan diri guru mereka tersebut sebagai bentuk harapan-harapan dan nilai-nilai, yang berujud pada diri seseorang. Selain itu juga untuk mendekatkan kecintaan pada diri Rasulullah melalui sosok yang menjembatani antara mereka dengan Rosulullah sendiri.

Terlepas dari kebenaran kisah-kisah tersebut, yang mesti kita perhatikan adalah, jangan sampai memposisikan seseorang diatas Allah dan Rosulullah SAW. Kita boleh memiliki tokoh teladan, sosok idaman, dan guru yang mengajar atas kebenaran, tetapi jangan sampai menempatkan mereka sebagai sumber kebenaran utama. Imam Syafi'i pernah berkata yang maknanya kurang lebih adalah; jangalah berpegang pada apa yang saya katakan, tetapi berpeganglah pada sesuatu yang saya berpegang padanya. Artinya kita tetap harus kembali pada pedoman Al-Qur'an dan Al Hadits untuk menemukan kebenaran sejati.

Pada akhirnya, setiap manusia dibekali dengan akal pikiran untuk menentukan apa yang akan dipilihnya. Meyakini adanya karomah pada orang-orang shalih seperti Syekh Abdul Qodir Jailani adalah wajar. Ada ajaran kebenaran dan nilai-nilai luhur yang bisa kita peroleh, dan contoh amalan-amalan yang dapat kita teladani dari orang-orang shalih di masa terdahulu. Namun meski begitu, mereka harus diposisikan secara proporsional, jangan sampai membuat akidah kita bergeser, dengan menempatkan diri mereka sebagai tempat meminta dan sebagainya. Allahummahdinassiratal mustaqim. Amin.

Syarif_Enha@Semarang, 2009

*Pernah dimuat dalam Majalah Pesan Trend Edisi III/Th. I Mei 2009

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun