Mohon tunggu...
Syarif Nurhidayat
Syarif Nurhidayat Mohon Tunggu... Dosen - Manusia yang selalu terbangun ketika tidak tidur

Manusia hidup harus dengan kemanusiaannya

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Hindari Tiga Sifat Buruk Ini!

17 Mei 2020   03:32 Diperbarui: 17 Mei 2020   03:38 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sejarah memberikan begitu banyak pelajaran bagi kehidupan manusia di masa yang kemudian. Sejarah menjadi semacam cermin untuk menjadikan langkah manusia menjadi terarah menuju jalan yang benar. dalam kajian sejarah yang dikisahkan Al Qur'an, kita bisa mengambil banyak pelajaran, salah satunya adalah tentang tiga sifat buruk makhluq yang manjadi pemicu keburukan selanjutnya. Atau dalam kata lain, tiga induk sifat buruk yang dimiliki mahkluq.

Pertama, yaitu sifat sombong. Ini adalah sikap buruk yang pertama kami disandang oleh makhluq dalam sejarah Al qur'an yaitu sikap sombong iblis ketika tidak mau bersujud menghormat kepada Adam hanya karena ia diciptakan dari Api, sedangkan Adam diciptakan hanya dari segumpal tanah. Sikap sombong ini melahirkan sikap penolakan kepada perintah Allah, dan berakhir pada laknat Allah yang dijatuhkan kepadanya kelak akan menjadi penghuni pertama Neraka. Dari sikap sombong ini pula kemudian Iblis menggoda manusia untuk membuktikan kelemahan manusia, agar terjerumus bersamanya kelak menghuni Neraka.

Kedua, adalah sifap serakah. Ini adalah induk sikap buruk makhluq yang dinisbahkan kepada Nabi Adam. Adam diperkenankan oleh Allah menikmati apa saja fasilitas yang ada di syurga, apapun saja, kecuali hanya satu, yaitu pohon dan buah khuldi. Namun, meski begitu banyak nikmat yang diberi, Adam tetap tak kuasa menahan diri dari godaan Iblis untuk mendekati dan kemudian menikmati Khuldi. Atas sifat serakahnya itu, maka Adam dilemparkan di belantara bumi yang ganas penuh dengan rintangan dan kesulitan, terus berlanjut hingga anak turunnya. Inilah akibat dari sikap serakah, ia tidak hanya merusak atau berakibat buruk pada diri sendiri, namun sampai pada anak turunnya kelak entah sampai generasi keberapa. Maka dengan menjaga diri dari sikap ini, kita sebenarnya telah menyelamatkan bukan saja diri kita dari kenistaan, namun juga menghindarkan anak turun kita dari akibat buruk sifat serakah tersebut.

Ketiga, adalah sifat iri. Sifat ini tergambarkan dari kisah Habil Qobil. Qobil yang menyimpan rasa iri kepada Habil karena mendapatkan istri yang sebenarnya sangat ia inginkan berujung pada sikap permusuhan dan pada akhirnya Qobil melakukan tindakan jahat dengan membunuh Habil. Inilah peristiwa pembunuhan pertama kali dilakukan dalam sejarah manusia, yang jika ditelusur berujung pada adanya sifat iri dan dengki pelakunya. Jadi jelas sekali bahwa sifat iri ini jika terus dipelihara dapat menumbuhkan sifat buruk yang lain bahkan mampu memunculkan sikap dan perbuatan yang bertentangan atau dilarang oleh agama.

Pada dasarnya, kita, manusia, memiliki potensi untuk terjangkit sifat tiga tersebut. Dan terserah kepada masing-masing kita pula, apakah memeliharanya dan menganak pinakkannya menjadi berbagai keburukan sikap, atau kita akan mengendalikan agar selalu terhindar dari murka Allah. Semoga kita selalu diberikan petunjuk dari Allah SWT untuk dapat menghindari sifat buruk yang merasuk secara halus dalam hati kita. Allahummahdinassiraatal mustaqim.... amin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun