Mohon tunggu...
Syarif hidayatullah
Syarif hidayatullah Mohon Tunggu... Programmer - TPQ TANGGA LISUNG NW DAN BLOGGER

-ALUMNI MA SYAIKH ZAINUDDIN NW ANJANI -ALUMNI MDQH NW ANJANI -ALUMNI STMIK SZ NW ANJANI -MAHASISWA PASCASARJANA UIN MATARAM -KETUA PEMBINA TPQ TANGGA LISUNG NW

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menari di Atas Garis Ilusi

4 Februari 2024   15:22 Diperbarui: 4 Februari 2024   15:24 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kebimbangan, hati beradu, Antara langkah dan bayang yang terkuak. Di simpul keraguan, jiwa bercerita, Dalam rima ragu, puisi pun lahir.

Pelangi pikiran terurai di langit gelap, Warna-warna ragam, terombang-ambing. Bertanya-tanya di relung hati, Mencari jawaban yang tak tergapai.

Bimbang di antara benar dan salah, Seakan kabut menyelimuti pikiran. Hati bergetar dalam ketidakpastian, Seperti daun bergoyang di tiup angin.

Takdir mengambang di lautan tak pasti, Seperti perahu tanpa arah yang pasti. Dalam samar bayangan keputusan, Kebimbangan melahirkan tanda tanya.

Namun, di setiap keraguan terdapat kebijaksanaan, Seperti bunga yang tumbuh di padang gersang. Dalam kebimbangan, ada kesempatan belajar, Menemukan jati diri yang sesungguhnya.

Janganlah khawatir, oh hati yang bimbang, Dalam kegelapan, sering tersembunyi cahaya. Langkah demi langkah, teruslah berjalan, Kebimbangan hanyalah sebentuk perjalanan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun