Mohon tunggu...
Syarif hidayatullah
Syarif hidayatullah Mohon Tunggu... Programmer - TPQ TANGGA LISUNG NW DAN BLOGGER

-ALUMNI MA SYAIKH ZAINUDDIN NW ANJANI -ALUMNI MDQH NW ANJANI -ALUMNI STMIK SZ NW ANJANI -MAHASISWA PASCASARJANA UIN MATARAM -KETUA PEMBINA TPQ TANGGA LISUNG NW

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cahaya Kearifan

30 Januari 2024   15:39 Diperbarui: 30 Januari 2024   15:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di bawah cahaya purnama yang bersinar,

Maulana Syaikh Zainuddin, pemimpin bimbingan.

 Di alun malam, suara doa membisik,

Kisah kebijaksanaan dalam melodi kehidupan.

Langkah lembutmu, mengukir jejak berharga,

Dalam padang ilmu, nurani terang benderang.

 Cahaya hikmahmu, merambah hati yang sunyi,

Sebuah lagu suci, membimbing yang tersesat.

Oh, Maulana, pencerah dalam kegelapan,

Melodi doamu menyapa alam semesta.

Dalam nada indah, pesan cinta terucap,

Maulana Syaikh Zainuddin, pahlawan rohaniah.

Pada senja ilmu, engkau bersinar,

Pesan damai dalam melodi senja.

Seperti bintang, engkau menari,

Di langit ilmu, bersama sajak malam.

Oh, Maulana, pencerah dalam kegelapan,

Melodi doamu menyapa alam semesta.

Dalam nada indah, pesan cinta terucap,

Maulana Syaikh Zainuddin, pahlawan rohaniah.

Dalam irama doa, engkau mengarungi waktu,

Menjadi pelita, menerangi hati yang buta.

Di panggung ilmu, panggilan suci terdengar,

 Lagu kearifan, menyatukan jiwa yang hancur.

Di atas bukit ilmu, angin membisik,

Cerita hidupmu, sebuah simfoni indah.

Dalam setiap kata, melodi menyatu,

Maulana Syaikh Zainuddin, pahlawan tanpa tanding.

Oh, Maulana, pencerah dalam kegelapan,

Melodi doamu menyapa alam semesta.

Dalam nada indah, pesan cinta terucap,

Maulana Syaikh Zainuddin, pahlawan rohaniah.

Di bawah cahaya purnama yang bersinar,

Lagu ini mengalun, memuja nama suci.

Maulana Syaikh Zainuddin, di dalam hati,

Melodi abadi, menjadi cahaya kebijaksanaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun