6) mampu mengakui kesalahan dan mengambil tindakan korektif, 7) memiliki integritas tinggi, 8) mampu bekerja sama dalam tim, 9) punya dampak dan sesuai ekspektasi, 10) bersikap objektif, dan 11) mampu berkembang. Bila ciri-ciri tersebut tidak ada maka tingkat profesionalnya semakin rendah.Â
Terlepas dari istilah-istilah di atas, seseorang dapat disebut ahli bila memiliki pengetahuan (knowledge), kemampuan (skill), dan sikap (attitude) yang mumpuni. Keahlian harusnya dapat diukur melalui keahlian teknik (technical skill), keahlian kemanusiaan (human skill), dan keahlian konsep (conceptual skill).Â
Dan tidak kalah penting adalah kompetensi. Kompetensi adalah kemampuan atau keahlian yang dimiliki seseorang untuk melakukan tugas atau pekerjaan tertentu. Karena kompeten, seseorang dapat memutuskan atau menentukan sesuatu. Kompetensi merupakan komponen penting yang harus dimiliki seseorang untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Di bidang apapun, kompetensi bisa menjadi acuan dan dapat diukur melalui: pengetahuan, keterampilan, sikap kerja, perilaku kunci, dan kinerja. Hingga berujung pada sebutan "kompeten".Â
Nah, patut dicermati. Di industri apapun, bidang pekerjaan apapun. Siapapun dapat mengukur seseorang berada pada level kompeten atau tidak kompeten? Tentu, ukurannya harus objektif, valid, dan reliabel. Salam literasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H