Terbukti banyak pekerja telat mikirin pensiun. Hanya sedikit pekerja yang sudah mempersiapkan masa pensiun. Survei terbaru menyebut 95% pekerja di Jakarta belum memiliki program pensiun (cek: Survei Terbaru, 95 Persen Pekerja di Jakarta Tidak Punya Program Pensiun - Kompasiana.com) Ada pula yang menyebut 63% pekerja di Indonesia belum memiliki tabungan pensiun. Maka dapat dikatakan, banyak pekerja telat mikirin pensiun.
Berdasarkdan data SNLIK 2022 dari OJK, disebutkan tingkat literasi dana pensiun di Indonesia mencapai 30,46%. Sementara tingkat inklusi dana pensiun hanya mencapai 5,42%. Hal ini dapat dimaknakan, ada 3 dari 10 pekerja yang tahu tentang dana pensiun. Tapi hanya 0,5 pekerka atau tidak sampai 1 orang dari pekerja yang memiliki dana pensiun. Karena itu, persoalan pensiun menjadi hal serius yang perlu dipersiapkan, Apalagi ke depan, Tingkat pensinuan atau penduduk berusia lanjut (lansia) di Indonesia akan semakin banyak. Diduga bisa mencapai 20% dari total populasi Indonesia di tahun 2040 adalah kaum lansia alias pensiunan.
Suka tidak suka, upaya edukasi untuk mensosialisasikan pentingnya mempersiapkan masa pensiun patut dilakukan sejak dini. Pekerja harus tahu pentingnya mempersiapkan hari tua. Agar tidak mengalami masalah keuangan di hari tua atau tidak terhgantung kepada anak-anaknya di saat pensiun nanti. Salah satu caranya adalah memperkenalkan dana pensiun kepada para pekerja, baik sebagai individu maupun sebagai karyawan suatu perusahaan.
Â
Melalui dana pensiun, pekerja diharapkan memiliki kesinambungan penghasilan di hari tua, saat tidak bekerja lagi. Untuk bisa mempertahankan standar hidup di hari tua, tentu bisa dilakukan melalui dana pensiun. Menabung sejak dini di masa bekerja yang ditujukna untuk Solusi keuangan di hari tua. Dana pensiun sebagai tabungan hari tua, sebagai sumber penghasilan saat tidak bekerja lagi. Bisa jadi, dana pensiun juga memberikan manfaat kepada pasangan, anak dan mungkin cucu nantinya.
Setidaknya, ada beberapa manfaat dana pensiun sebagai keberlanjutan penghasilan di hari tua, diantaranya:
1. Menjadi solusi keuangan  untuk memenuhi kebutuhan hidup di hari tua, di masa pensiun.
2. Menjadi sumber penghsilan utama pensiunan di hari tua, untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari.
3. Mengantisipasi pengeluaran rutin dan tidak terduga di masa pensiun, saat tidak punya gaji lagi.
4. Melindungi diri dari masalah keuangan di hari tua.
5. Menjadi modal untuk mencapai Impian atau keinginan yang belum terwujud saat masih bekerja.
6. Menciptakan kehidupan yang nyaman di hari tua, sehat mental dan emosional.
7. Mempertahankan gaya hidup seperti saat masih bekerja di hari tua.
Cepat atau lambat, setiap pekerja pasti akan pensiun. Entah di usia 55 tahun, 56 tahun, atau di usia 58 tahun. Pensiun adalah sebuah keniscayaan, sulit dihindari. Apalagi bila sudah bekerja puluhan tahun, maka masa pensiun sebentar lagi pasti tiba. Masalahnya, sudahkah kita punya ketersediaan dana yang cukup untuk masa pensiun? Karena itu, mempersiapkan masa pensiun selagi masih bekerja sangat penting dilakukan.
Maka sebagai solusinya, silakan rencanakan masa pensiun. Mau seperti apa, mau kayak apa keadaaannya? Bayangkan dari mana uang atau sumber dana untuk membiayai kehidupan di masa pensiun saat kita tidak bekerja lagi. Belum lagi ditambah, harga-harga kebutuhan pokok yang terus melonjak atau inflasi yang terus bergerak. Dari mana uang untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari di masa pensiun?
Jangan sampai telat mikirin pensiun, Jangan terlambat mempersiapkan masa pensiun kita sendiri. Mulailah untuk mempersiapkan masa pensiun sejak dini. Menyisihkan sebagian gaji atau penghasilan untuk masa pensiun. Salam #YukSiapkanPensiun #EdukasiDanaPensiun #DanaPensiun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H