6. Â Â Mengorbankan kinerja organisasi. Sikap arogan jadi sebab organisasi kehilangan focus perjuangannya. Hanya sibuk dengan urusan remeh-temeh akibat kepemimpinan yang egosentris, sehingga organisasi melenceng dari tujuan awalnya.
7. Â Â Kehilangan kredibilitas. Sikap arogan, cepat atau lambat, pada akhirnya akan menghilangkan kredibilitas orangnya dan organisasinya. Tinggal tunggu waktu saja, untuk banyak orang bereaksi. Karena pemimpinnya arogan dan terlalu membenarkan pikirannya yangsiubjektif.
Jadi hati-hati dengan sikap arogan dalam berorganisasi. Biasanya orang arogan gampang dideteksi. Ciri-cirinya antara lain: 1) merasa lebih unggul dari orang lain, 2) pikirannya subjektif, 3) insecure dan gelisah sendiri, 4) tidak menghargai kontribusi orang lain, 5) percaya diri tapi salah jalan,, 6) susah menerima saran dan masukan, 7) fokusnya mencari kekurangan orang lain, 8) membesar-besarkan hal-hal yang dianggap bagus tentang dirinya, dan 9) pergaulannya terbatas. Dalam bahasa agama, arogan itu disebut takabbur. Kata Imam al-Gazali, arogan merupakan sifat tercela yang harus dihindari. Karenanya, bila sudah berhadapan dengan orang arogan, lebih baik dijauhi. Agar lebih sehat oikiran dan mental.
Pemimpin yang arogan sering lupa. Memimpin itu bukan hanya tentang memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Tapi juga tentang kemampuan mendengarkan dan berkolaborasi dengan orang lain. Maka menghindari sifat arogan adalah kunci penting untuk organisasi di manapun. Salam literasi!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H