Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kaji Diri Relawan TBM Lentera Pustaka di Pulau Harapan

14 Desember 2024   05:17 Diperbarui: 14 Desember 2024   05:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relawan TBM Lentera Pustaka kaji diri (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Setelah snorkling, jelajah pulau, dan menikmati sunset di Pulau Harapan Kepulauan Seribu, pada akhirnya relawan TBM Lentera Pustaka memahami dan kian terperangah. Bahwa pengabdian di taman bacaan bukan hanya tentang kemauan. Tapi tentang jalan hidup, tentang pengaruh dan dampak baik untuk orang lain. Itulah values, nilai tambah manusia .

Di dunia yang semakin tua ini, hidup tidak lagi soal sukses, kaya atau keberhasilan. Bahkan lebih dari sekadar nyaman untuk diri sendiri. Hidup yang efektif lebih dari sekadar puas diri. Tapi hidup tentang keberanian bertahan dalam mengabdi di taman bacaan, berbuat baik dan memberi manfaat melalui buku bacaan ke anak-anak. Membangun tradisi baca, membimbing, memotivasi dan berkolaborasi menuju tujuan bersama, bukan hanya tujuan pribadi.

Karenanya taman bacaan di mana pun, bukan hanya sekadar label. Bukan pula hanya identitas. Pengabdian yang hebat, tentu harus didukung komitmen dan konsistensi yang sepenuh hati. Mau memberdayakan umat tanpa meninggalkan mereka dalam kondisi tidak berdaya, sekalipun hanya menyediakan tempat membaca dan buku bacaan. 

Begitulah kesepakatan yang pegang oleh relawan TBM Lentera Pustaka saat healing bareng ke Pulau Harapan Kep. Seribu (13-14 Desember 2024) sebagai cara untuk menyamakan persepsi dan memulihkan semangat dalam berkiprah di taman bacaan. Diikuti 11 relawan: Susi, Ai, Zhia, Resa, Dilla, Nur, Rere, Gina, Alwi, Misbach, dan Syarif Pendiri TBM Lentera Pustaka, healing tahunan para relawan ini sekaligus mengkoordinasikan program taman bacaan tahun 2025. Apalagi saat ini TBM Lentera Pustaka melayani lebih dari 220 anak-anak pembaca aktif dan 70-an ibu-ibu loyalis TBM. Beroperasi 6 hari seminggu didukung 6 wali baca dan 12 relawan aktif, TBM Lentera Pustaka harus terus berbenah diri dan mengkaji diri.

Maka untuk mewujudkan cita-cita besar sosial di taman bacaan, setiap relawan TBM Lentera Pustaka diimbau jangan sampai kehilangan jati diri, jangan kehilangan harapan, jangan kehilangan arah. Tetaplah hidup dan mengkaji diri. Teruslah belajar, berpikir, membaca, berkomitmen dan konsisten berkegiatan di taman bacaan sepenuh hati.

Memang tidak banyak orang yang mau mengabdi di taman bacaan. Karena relawan taman bacaan adakah jalan sunyi pengabdian. Tapi tidak akan ada orang lain yang bisa berjalan di jalan kita sendiri. Karena tangan dan kaki hanya kita yang menentukan. Tangan untuk apa, kaki melangkah ke mana?

Kaji diri relawan TBM Lentera Pustaka di Pulau Harapan, jadi bukti kebersamaan adalah jalan menuju kebaikan. Dan untuk semua yang telah diperbuat, jangan pernah memberi alasan. Biarkan waktu nanti yang akan menjelaskan. Salam literasi #RelawanTBM #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan

Relawan TBM di Pulau Harapan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)
Relawan TBM di Pulau Harapan (Sumber: TBM Lentera Pustaka)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun