Eebagai upaya memperkuat keterampilan menulis untuk berita, mahasiswa semester VII Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FBS Unindra mengikuti kuliah Jurnalistik yang diampu dosen Syarifudin Yunus di kampus Unindra Pasar Rebo (13/9/2024).
Melalui kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu menulis untuk keperluan jurnalistik di samping mampu melakukan liputan berita. Agar dapat menyajikan informasi atau berita yang aktual dan berkualitas.
Di tengah era media sosial dan digital, jurnalistik memegang peranan penting. Karena informasi terjadi tanpa batas. Maka mahasiswa harus memiliki kemampuan mencari, mengolah dan mempublikasikan berita secara objektif dan tidak memihak.
Dengan menggunakan buku "Jurnalistik Terapan" karya Syarifudin Yunus, dosen Universitas Indraprasta PGRI dari Penerbit Ghalia Indonesia, mahasiswa dibekali pengetahuan dan sikap yang menjadi acuan dalam perkuliahan jurnalistik. Sebagai cara untuk mengenal dan memahami prinsip-prinsip dasar jurnalistik, baik untuk membuat berita atau menjalankan tugas sebagai wartawan.
Kuliah Jurnalistik ini, secara prinsip mempertemukan antara teori dan praktik. Sebagai cara sederhana memahami jurnalistik. Agar mahasiswa tidak hanya tahu teori, namun dapat menerapkannya sebagai praktik jurnalistik yang bertanggung jawab.
Karena hakikatnya, jurnalistik adalah kepandaian karang-mengarang dan mencari dan menyebarluaskan berita dalam waktu secepat-cepatnya dan seluas-luasnya.
Itulah yang disebut sebagai Jurnalistik Terapan. Bukan jurnalisme, bukan juga jurnalistik biasa. Pertemuan teori dan praktik jurnalistik yang sinergis sehingga mampu menjadikan dunia jurnalistik makin berkualitas.
"Saya terinspirasi pada kuliah Jurnalistik ini. Agar bisa menulis berita dengan baik dan mampu melakukan liputan ke lapangan" ujar Ari, Ketua Kelas R7A PBSI Unindra.
Jurnalistik adalah keterampilan dan profesi. Jurnalistik tidak hanya mengharuskan pengetahuan yang cukup untuk memahaminya, tetapi juga harus dilatih dan digeluti layaknya para wartawan bekerja.
Sikap untuk selalu mempertanyakan, piawai dalam wawancara, taktis dalam melakukan liputan, dan mampu menulis berita menjadi bukti jurnalistik sebagai keterampilan. Tulisan ini pun jadi contoh bagaimana menulis berita dalam jurnalistik.