Hari-hari ini dan berikutnya, aku selalu berdoa. Agar ayahku selalu diberi sehat wal afiat. Terbayang ketika ayahku bersujud sampai sajadahnya basah dengan air mata. Sungguh, betapa besar cinta kasih seorang ayah tidaklah jauh berbeda dengan cinta kasih seorang ibu.
Â
Semoga Allah masih memberikan waktu yang cukup, agar aku bisa lebih lama lagi memijit pundak ayah dan merawatnya kelak. Untuk memeluk dan menumpahkan cintaku pada ayah. Ayah, sosok laki-laki yang menjadi tulang punggung keluargaku. Sosok laki-laki pertama yang aku temui dan kenali dalam hidup ini.
Â
Rabbighfir lii wa li waalidayya warhamhuma kama rabbayaani shagiira. Ya Allah ampunilah dosaku juga dosa orangtuaku, jagalah mereka seperti mereka merawatku di waktu kecil, aamiin.
Zaman begini, banyak yang ingin jadi orang hebat. Tapi di saat yang sama, tidak ada yang lebih hebat dari cinta seoarang ayah kepada anak perempuannya. Hebat itu tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Tapi dibentuk dari kesulitan, tantangan, dan air mata. Maka, apa artinya cinta seorang ayah? Salam literasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #CerpenAyah
======
*Cerpen ini didedikasikan untuk Farah Gammathirsty Elsyarif di hari ulang tahun ke-17, love you Nak!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H