Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semuanya yang Terjadi Hari Ini Atas Doa Kita Kemarin

30 Mei 2024   10:07 Diperbarui: 30 Mei 2024   10:08 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin, banyak orang yang mengabaikann hari kemarin. Bahkan tidak sedikit yang menyesali atau mengeluhkan apa yang terjadi kemarin. Kemarin memang sudah berlalu, sudah terlewati. Tapi berkat kemarin, maka kita bisa memasuki hari ini dan esok lebih baik lagi. Jangan pernah anggap enteng hari kemarin. Karena kemarin, kita bisa ada dan hadir di hari ini.

Semua terjadi kemarin. Begitulah saya menuliskannya. Kemarin yang penuh berkah, kemarin yang begitu memesona. Karena kemarin, saya dikonfirmasi siswa SMU JIBBS (Jakarta Islamic Boys Boarding School) akan berkunjung "X-ploring Literasi" pada esok Jumat, 31 Mei 2024 ke TBM Lentera Pustaka, taman bacaan di kaki Gunung Salak yang saya dirikan 7 tahun lalu. Mereka akan melihat langsung pengalaman dan kisah literasi yang dijalankan TBM Lentera Pustaka sambil belajar menulis secara sederhana.

Kemarin pula, saya dikabarkan Bank Sinarmas yang akan menggelar CSR event di TBM Lentera Pustaka pada Minggu, 2 Juni 2024. Tidak kurang dari 50 karyawan Bank Sinarmas datang untuk berbakti sosial dan mengajak anak-anak taman bacaan melalui kegiatan kreatif "crafting program" dan beat choir, di samping menyerahkan payment gateway QRIS untuk Kopi Lentera. Bahkan Bank Sinarmas pun akan menyerahkan qurban 1 ekor sapi ke TBM Lentera Pustaka.

 

Dan masih kemarin lagi, saya pun diminta untuk berbagi kisah sebagai alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNJ tentang napak tilas masa lalu dan masa depan ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di depan puluhan mahasiswa PBSI FBS UNJ melalui webinar di Sabtu pagi, 1 Juni 2024. Berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada adik-adik kelas di almamater saya di UNJ.

Dan kemarin pula, saya mendapat rezeki nomplok bayaran sebagai konsultan atas jasa konsultan yang sudah saya berikan pada tahun 2023 lalu dari salah satu Bank daerah. Nilainya alhamdulillah puluhan juta dan sangat patut disyukuri. Dan lagi-lagi kemarin pula, saya sudah mulai berkantor di daerah Thamrin Jakarta sebagai konsultan untuk salah satu perusahaan aset manajemen terkemuka. Begitulah yang terjadi kemarin dan terbukti apa yang terjadi kemarin menjadi "energi" untuk hari ini.

 

Tentu saya sadar. Semua nikmat dan anugerah dari Allah SWT yang terjadi kemarin. Salah satunya dikontribusi oleh kiprah sosial saya tanpa pamrih dan sepenuh hati di TBM Lentera Pustaka yang sudah saya rintis dari kemarin-kemarin, sudah 7 tahun lalu. Untuk menyediakan tempat membaca anak-anak di kampung yang selama ini tidak punya akses bacaan. Untuk membangun tradisi membaca dan budaya literasi Masyarakat yang kini mencakup 4 desa di Kecamatan Tamansari Kab. Bogor. Termasuk atas doa-doa dan pengajian bulanan bersama anak-anak YAtim BInaan (YABI) dan JOMpo BInaan (JOMBI) yang secara rutin dilakukan kemarin-kemarin. Sebagai cara sederhana untuk selalu berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama. Sementara di luar sana, tidak sedikit orang yang kerjanya mengeluhkan hari kemarin. Meratapi hal-hal yang tidak perlu diratapi. Maka yang terjadi kemarin, harus tetap disyukuri. Katakan, alhamdulillah.

Entah kenapa, waktu kemarin masih banyak yang mengeluhkan. Kemarin gagal kan belum tentu gagal di hari ini. Kemarin adalah cara introspeksi diri. Untuk berbuat lebih baik dan selalu menebar manfaat kepada orang lain. Bukan untuk membenci, menyalahkan atau membandingkan diri dengan orang lain. Lalu kenapa, hingga hari ini masih enggan berbuat baik dan menebar manfaat kepada sesama?

Belajar dari kemarin, apa yang terjadi kemarin. Memang benar, hari ini harus lebih baik dari kemarin, apapun dan di mana pun. Karena yang terjadi kemarin, makin membuat kita harus banyak bersyukur bukan mengeluh. Karena rezeki dan anugerah tidak datang pada yang bertabur keluhan tapi untuk yang menabur kebaikan. Belajar dari kemarin, jadilah lebih baik dari waktu kemarin. Untuk melakukan satu hal kecil untuk membuat hari ini lebih baik dan bermanfaat. Sambil tetap terus berdoa kepada-Nya, bahwa aka nada kejutan saat satu doa dikabulkan tanpa pernah kita duga sebelumnya.

Semua yang terjadi hari ini pasti atas doa kita yang kemarin. Dari hari kemarin, kita memang harus bilang. Bahwa nikmat Tuhan mana lagi yang harus didustakan. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #BacaBukanMaen #KopiLentera

Sumber: TBM Lentera Pustaka
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun