Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Optimalkan Manfaat Pensiun via Iuran Sukarela DPLK

27 Mei 2024   06:53 Diperbarui: 27 Mei 2024   07:05 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin kita sepakat, bahwa setiap pekerja penting menyiapkan masa pensiun yang nyaman dan sejahtera. Karena faktanya, 7 dari 10 pensiunan yang ada di Indonesia saat ini mengalami masalah keuangan. Atas alasan itu, banyak pekerja mulai sadar untuk menyiapkan masa pensiunnya sendiri. Salah satu caranya adalah menjadi peserta DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) sebagai produk keuangan yang dirancang khusus untuk memastikan ketersediaan dana di masa pensiun atau hari tua.

Lalu ada pekerja yang bertanya, apakah bisa menambah iuran sukarela dari program DPLK yang dimilikinya? Tentu saja, jawabnya sangat boleh. Karena "Iuran Sukarela" adalah tambahan iuran yang berasal dari peserta DPLK untuk meningkatkan manfaat pensiunnya. Iuran sukarela pun bisa bersifat rutin dengan jumlah nominal tertentu atau tidak rutin sebagai sarana menabung untuk masa pensiun.

Dalam praktiknya, tentu saja iuran sukarela DPLK dapat diberlakukan terhadap peserta DPLK yang merupakan karyawan yang diikutsertakan oleh pemberi kerja atau perusahaannya. Akan tetapi, tata cara penyelenggaraan iuran sukarela peserta DPLK harus diatur terlebih dahulu di dalam Peraturan Dana Pensiun (PDP) DPLK. Dengan begitu, pemberi kerja 1) merupakan wajib pungut iuran sukarela peserta, 2) wajib menyetorkan iuran sukarela peserta ke DPLK; dan 3) wajib menambahkan informasi mengenai iuran sukarela Peserta dalam pernyataan tertulis.

Penting pula diketahui, DPLK yang menyelenggarakan iuran sukarela, setidaknya harus mengatur di dalam PDP terkait tata cara iuran sukarela seperti a) persyaratan peserta yang dapat diikutsertakan dalam iuran sukarela, b) waktu pembayaran iuran sukarela, c) besaran minimum iuran sukarela, d) penempatan investasi atas iuran sukarela, e) biaya yang dikenakan atas pengelolaan iuran sukarela, f) mekanisme distribusi hasil pengembangan dana iuran sukarela ke rekening masing-masing Peserta, dan g) mekanisme pembayaran manfaat pensiun yang berasal dari akumulasi iuran sukarela peserta beserta hasil pengembangannya.

Karena sesuai dengan aturan yang berlaku, pembayaran Manfaat Pensiun yang berasal dari iuran sukarela yang menjadi hak peserta dapat dibayarkan secara sekaligus atau berkala sesuai dengan pilihan peserta, baik akumulasi iuran dan hasil pengemabangannya. Oleh karena itu, DPLK wajib melakukan pemisahan pencatatan dan pengelolaan iuran sukarela dengan iuran Program Pensiun yang dibayarkan oleh pemberi kerja dan/atau peserta yang ditetapkan oleh pemberi kerja.

Maka untuk masa pensiun yang lebih nyaman, ada baiknya edukasi pentingnya memiliki iuran sukarela di DPLK perlu dioptimalkan. Agar manfaat pensiun yang diterima peserta bisa lebih memadai di hari tua. Salam #YukSiapkanPensiun #IuranSukarelaDPLK #EdukasiDPLK #DanaPensiun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun