Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Ngabubu Read, Inilah yang Disebut di Luar Rencana Manusia

4 April 2024   16:22 Diperbarui: 4 April 2024   16:22 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang, tanpa kita tahu. Mungkin saat ini, ada orang-orang jahat yang sedang bersekongkol untuk menjatuhkan kita. Di kantor, di lingkungan, bahkan di pergaulan sehari-hari. Orang-orang atas dasar iri dan benci ingin ingin menzolimi kita. Menebar aib, bergibah hingga memfitnah tiada henti. Semua itu bisa terjadi, dan pasti di luar rencana manusia.

Saat ini p[ula, bukan tidak mungkin. Ada orang-orang yang ketika bertemu dengan kita mereka tersenyum. Tapi begitu kita membalikkan punggung dan berlalu, lisan mereka begitu asyik membicarakan segala aib kita. Ada pula orang-orang yang pandai membicarakan kesalahan kita tanpa pernah bisa menemukan kesalahannya sendiri. Ada yang tampilannya relijius tapi hatinya setan. Orang yang mulutnya manis tapi hatinya busuk. Dan untuk itu semua, kita semua tidak pernah tahu. Karena di luar rencana manusia.

Mungkin kita bingung. Kenapa mereka jahat kepada kita. Kenapa mereka penuh prasangka buruk? Kita tidak mencuri, kita bukan penjudi, bahkan bukan bandar narkoba. Jawabnya, mungkin kita masih tidak tahu. Siapa saja mereka itu, kenapa mereka begitu? Apa yang mereka inginkan dari kita? Sekali lagi, kita tidak pernah tahu. Itu realitas yang tidak bisa dihindarkan. Karena di luar rencana manusia.

Tapi satu hal yang harus dipahami. Setiap orang tumbuh besar sepaket dengan pecintanya dan pembencinya. Tidak mungkin semua orang mencintai kita. Tapi tidak banyak orang juga yang membenci kita. Itu sudah sunnatullah kehidupan. Asal kita tetap eling dan waspada. Kerjakan yang baik dan tebarkan manfaat kepada sesama. Biarkan orang-orang jahat bergerak dengan pikiran dan perilakunya. Biarkan!

Ketahuilah, manusia paling mulia akhlaknya sekalipun. Manusia yang paling indah senyumannya. Orang yang paling menentramkan suaranya. Penuh kelembutan dan tatapannya hangat. Manusia pilihan-Nya sekaliber Nabi Muhammad SAW pun tetap ada pembencinya. Ada saja orang-orang yang memusuhinya, apalagi kita.

Tapi jangan khawatir. Rileks saja dan tetaplah berbuat baik. Karena sehebat-hebatnya rencana orang-orang jahat, pasti mereka tidak akan pernah bisa merencanakan untuk mencelakai kita melebihi apa yang AllAh takdirkan untuk kita. Karena apapun dan siapapun berjalan sesuai kehendak-Nya.

Orang-orang jahat boleh punya rencana. Mereka boleh lakukan apapun sekalipun jahat. Tapi ingat, Allah juga sudah punya rencana. Dan rencana Allah jelas lebih baik untuk kita. Lebih pasti ketetapannya. "Dan mereka membuat rencana (tipu daya), maka Allah pun punya rencana (tipu daya). Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. Ali 'Imran: 54)

Mumpung di bulan puasa. Muhasabah diri saja, kuatkan sikap tawakal. Tidak perlu ambil pusing dengan apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Jangan kepo dengan rencana jahat orang lain untuk kita. Jangan mencari tahu apa yang mereka lakukan di belakang kita. Agar hati kita tetap sehat, agar prasangka kita tetap baik. Agar ibadah kita lebih khsyuk. Dan akhirnya senyum kita tetap tulus. Sisanya, biarkan Allah saja yang urus. Dia maha berkuasa, maha besar.

Hikmah penting di bulan puasa. Sekalipun di kelilingi orang jahat, tetaplah berserah diri sepenuhnya kepada Allah. Tanamkan sifat tawakal dan selalu sabar dalam kondisi apapun. Sehingga kita selalu menjadi hamba yang bersyukur. Salam literasi #NgabubuRead #TamanBacaaan #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun