Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Digitalisasi Dana Pensiun, Ke Mana Arahnya?

25 Maret 2024   09:20 Diperbarui: 25 Maret 2024   09:26 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Digitalisasi, bila mau disepakati, adalah sebuah keniscayaan hari ini dan esok. Sama sekali sulit dihindari, karena memang hampir semua lini kehidupan sudah beranjak ke digital. Sebuah penggunaan teknologi digital untuk mengubah model bisnis, mempenetrasi pasar, hingga meningkatkan pertumbuhan bisnis apapun.

Tanpa terkecuali, digitalisasi dana pensiun termasuk DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) pun tidak luput dari pengaruh digital. Digitalisasi dana pensiun menjadi mutlak diperlukan.

Selain untuk memudahkan akses kepesertaan dana pensiun, digitalisasi dana pensiun pun diyakini dapat mengubah format data dari versi analog/hard copy menjadi digital. Misalnya dalam hal pencairan manfaat pensiun, proses mengisi data tidak berubah.

Namun formatnya berubah menjadi digital, tidak lagi mengisi formulir pembayaran manfaat pensiun di kertas. Sehingga dengan format digital, data jadi lebih mudah disimpan dan diolah untuk "big data" lainnya.

Digitalisasi dana pensiun, sejatinya akan masuk ke "peta jalan" industri dana pensiun. Tujuannya agar tingkat kepesertaan dana pensiun lebih meningkat, di samping aset kelolaannya dapat tumbuh signifikan.

Memang belum teruji, karena digitalisasi dana pensiun belum terstruktur, sistematis, dan masif. Publik belum tahu sama sekali, gimana cara beli dan akses dana pensiun yang mudah? 

Khusus di dana pensiun, utamanya DPLK, menjadi penting paling tidak untuk 1) kemudahan akses membeli DPLK, 2) mengetahui akumulasi dana DPLK sesuai periode waktu, 3) kemudahan mengubah arahan investasi, 4) melakukan pengkinian data peserta, dan 5) memudahkan proses pencairan manfaat pensiun bagi peserta. Dari sisi provider DPLK, tentu digitalisasi sangat berperan penting dalam pengembangan bisnis, seperti: 1) menyediakan akses peserta yang lebih mudah, 2) meningkatkan kualitas produk, 3) mempercepat penetrasi pasar, 4) mampu mengidentifikasi pasar baru, 4) memfasilitasi kepesertaan individu (retail pensiun), dan masih banyak lagi manfaatnya. 

Mungkin semua orang tahu. Bahwa mempersiapkan masa pensiun yang nyaman itu penting. Dan salah satu kendaraan yang paling pas untuk menyiapkan hari tua yang sejahtera adalah DPLK. Karena melalui DPLK, siapapun bisa mendapatkan kesinambungan penghasilan di hari tua, saat tidak bekerja lagi.

Setidaknya DPLK punya tiga manfaat penting, yaitu 1) ada pendanaan yang pasti untuk masa pensiun, 2) ada hasil investasi yang optimal, dan 3) bisa untuk mempertahankan gaya hidup di hari tua seperti saat bekerja. Melalui DPLK, siapapun dapat memperbesar manfaat pensiunnya sesuai yang diharapkan.

Hanya saja, hari ini memang tidak mudah untuk membeli DPLK sebagai bagian perencanaan hari tua. Karena itu, digitalisasi dana pensiun sudah menjadi keharusan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun