Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketika Orang yang Suka Tidak Butuh Itu, Orang yang Benci Tidak Percaya Itu

11 Maret 2024   13:12 Diperbarui: 11 Maret 2024   13:22 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Ketika ada seseorang kawan yang berkata-kata sombong. Bicara setinggi langit. Cukup diamkan saja. Mungkin dia belum tahu. Bahwa sepintar-pintarnya manusia dalam bidang apapun tetap saja dia tidak akan pernah mampu menghitung seluruh nikmat Allah yang telah diberikan. Dan sepandai-pandainya manusia di bidang matematika pun tetap saja tidak akan mampu menghitung seberapa banyak dosa yang telah dilakukannya. Lalu, kenapa masih berani menyombongkan diri?

Dan ketika ada orang lain tidak lagi menghargai sebuah kebaikan yang kita perbuat juga cukup diam saja. Kita berbuat baik malah dijahati orang lain, cukup tenang saja, Tidak usah mengumpat atau merasa menjadi orang paling berjasa. Karena sejatinya dalam hidup, orang memang jarang pernah mengingat dan menghargai kebaikan. Mereka hanya cenderung dan sering melihat sisi kelemahan kita. Apapun yang terjadi, tetaplah berbuata dan menjadi baik hingga kapan pun.

Kebaikan sekecil apapun tidak memerlukan pengakuan. Seperti juga barang bermutu tinggi tidak perlu kata-kata indah seperti iklan. Karena orang baik dan perbuatan baik tidak perlu membuktikan apa-apa. Baik itu hanya berpegang pada kejujuran hati nurani sendiri. Tidak perlu menjelaskan apapun kepada siapapun. Sebab orang-orang yang memahami tidak perlu itu, sementara orang-orang yang membenci pun tidak percaya itu.

Jadi, sama sekali tidak perlu menjelaskan apapun kepada orang lain. Tetaplah berbuat baik sampai akhir. Tebarkan manfaat di mana pun selagi bisa. Prinsip itulah yang dijunjung tiinggi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Hanya menjaga komitmen dan konsistensi dalam meningkatkan kegemaran membaca dan budaya literasi Masyarakat. Karena di taman bacaan, siapapun dapat belajar. Tentang pentingnya bersikap realistis dan peduli kepada sesama. Selebihnya, biarkan Allah SWT yang akan menentukan hasilnya. Maka mintalah kekuatan hati untuk bisa menjalani semuanya.

 Dan akhirnya, seperti kata Ali bin Abi Thalib, "Tidak perlu menjelaskan tentang dirimu kepada siapa pun, karena yang menyukaimu tidak butuh itu. Dan yang membencimu tidak akan percaya itu." Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun