Orang-orang optimis selalu melihat bunga mawar, bukan durinya. Tapi orang-orang pesimis sebaliknya, hanya terpaku pada duri dan melupakan indahnya bunga mawar. Orang optimis berjuang mencari cahaya di balik kegelapan. Tapi orang pesimis justru merasa gelap terus tanpa ada cahaya terang. Orang pesimis terbiasa berpikir negatif. Maka perilakunya pun sangat berpotensi negatif.
Orang-orang pesimis berdalih tidak punya waktu untuk membaca buku. Sibuk dan lelah mencari uang. Sementara orang-orang optimis selalu berani menyisihkan waktu membaca buku. Orang pesimis berdalih tidak punya waktu untuk bersosial. Tapi orang optimis justru menyediakan waktu untuk mengabdi ke masyarakat. Orang pesimis isi kepalanya hanya prasangka. Tapi orang optimis selalu ikhtiar tanpa peduli penilaian orang lain.Â
Hari ini, bisa jadi orang-orang pesimis. Belum bertindak sudah berpikir yang jelek-jelek. Takut hujan, khawatir tidak direspon, hingga berkeluh-kesah tentang keadaan. Sementara orang-orang optimis hanya tahu mengerjakan dan melakukan. Aksi dan eksekusi, apapun alasannya. Orang pesimis, berdoa saja takut tidak diterima Yang Maha Kuasa. Akhirnya, tidak mau berdoa lagi.Â
Jadilah orang optimis. Berpikir positif dan mengerjakan yang harus dikerjakan. Jangan pernah meninggalkan amal karena takut tidak ikhlas. Jangan meninggalkan pengabdian pada umat karena takut diomongin. Jangan tidak mau bersedekah karena uangnya sedikit. Jangan pernah berpikir esok hujan karena malas bekerja. Jangan meninggalkan zikir karena takut tidak bisa khusyu. Dan jangan meninggalkan amanah karena terasa berat.Â
Berbuat baik dan menebar manfaat, di mana pun dan sekecil apapun adalah perbuatan mulia. Jangan bilang tidak ada manfaatnya, jangan pula pesimis atas setiap ikhtiar yang dilakukan. Tugas kita adalah berusaha, bukan menuntut hasil. Kerjakan yang baik selagi mampu dan bisa. Karena beramal, bersosial, bersedekah, dan berzikir berarti menjalankan amanah sebagai mahkluk-Nya.Â
Teruslah ikhtiar yang baik. Teruslah menebar manfaat kepada sesama. Jangan peduli pada penilaian orang lain. Jangan berharap suka dari orang yang membenci kita. Biarlah semuanya berproses. Karena semuanya akan indah pada waktunya.Â
Niatkan semuanya karena Allah SWT. Bukan karena ingin dipuji manusia. Agar pikiran dan tindakan selalu optimis. Bukan jauh-jauh pikiran dan perilaku pesimis. Agar kita selalu mau memperbaiki diri. Senantiasa optimis dalam tutur, pikir, dan perbuatan. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustakaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H