Takdir siapapun bukanlah masalah kesempatan tapi soal pilihan. Maka manifestasinya, siapapun diperintah untuk terus berbuat baik dan menebar manfaat di mana pun. Tetap berprasangka baik pada Allah. Untuk meyakini dengan sepenuh hati. Bahwa segala hal yang terjadi dalam hidup ini tidak lepas dari pantauan-Nya. Sekecil apapun kebaikan, kerjakanlah. Ubah setiap niat baik jadi aksi nyata, sekalipun hanya sekadar membaca buku di taman bacaan.
Apapun yang baik hanya butuh komitmen dan konsistensi. Tidak harus sempurna apalagi hanya untuk dipuji orang lain. Tapi niatkan yang baik, ikhtiar yang bagus. Untuk selalu berbuat, berbuat, dan bertindak. Apapun yang kurang hari ini tidak apa-apa. Masih ada waktu besok untuk memperbaikinya.Â
Istikomah itu tidak harus sempurna atau tanpa cacat. Tapi tetap bertahan meski lelah melanda. Karena untuk tujuan yang besar memang butuh perjuangan yang besar pula.Â
Maka dalam manifestasi, motovasi terbaik justru ada di diri sendiri, bukan di orang lain. Diri yang hebat, yang pantang menyerah dalam kondisi apapun, dalam ocehan orang bagaimanapun.
Berkiprah di gerakan literasi dan taman bacaan adalah manifestasi. Untuk mewujdukan apa yang diyakini, bukan yang diinginkan. Karena besok, kita pasti akan menerima persis apa yang kita perbuat untuk diterima. Salam literasi #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H