Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Debat Capres ke-3 Lebih Berkualitas, Publik Harusnya Mulai Tidak Percaya Survei

7 Januari 2024   22:35 Diperbarui: 7 Januari 2024   22:46 580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Liputan6.com

Setelah menyimak penuh Debat Capres ke-3 malam ini (7/1/2024), saya menyebut debat kali ini berkualitas. Bahkan paling berkualitas dari dua debat sebelumnya. 

Selain topik debatnya memang penting, debat kali ini makin mengerucut pula pada kulaitas calon pemimpin Indonesia 5 tahun mendatang. Dengan tegas, saya menyebut public haru mulai tidak percaya pada survei capres yang beredar selama ini.

Debat ke-3 capres kali ini, sudah jadi bukti kualitas capres Indonesia ke depan. Bagaimana mereka berkomunikasi dan melakukan pertukaran ide-gagasan secara terbuka. Saling menyampaikan argumentasi atau alasan atas visi-misi masing-masing capres. Dan seharusnya publik main paham, siapa capres pilihannya yang mumpuni? Lihat faktanya, simak argumentasinya, dan pilihlah berdasarkan kualitasnya.

Mengapa debat ke-3 capres ini berkualitas? Setidaknya ada 5 jawaban yang mendasari. 

Satu, debat kali ini layak menjadi edukasi publik tentang kualitas pemimpin melalui debat dan argumentasi yang disajikan secara terbuka, transparan, dan objektif. 

Dua, sinyal peran penting data dalam berbicara dan memimpin bangsa Indonesia. Data jadi penting untuk mengambil Keputusan ke depan, bahkan jangan ada lagi data berseliweran yang tidak akurat. 

Tiga, etika menjadi acuan penting dalam memilih pemimpin, bahkan mengelola bangsa ke depan. 

Empat, emosi personal dalam berdebat pun menjadi perhatian baru dalam debat capres. 

Dan kelima, kemampuan komunikatif antar capres bisa dilihat langsung dan disaksikan bersama.

Esok hingga sebelum 14 Februari 2024, masih ada dua kali debat capres-cawapres lagi.Semoga publik kian ter-edukasi untuk semakin mantap memilih capres-cawapres pilihannya. Tidak hanya terpengaruh opini orang lain apalagi survei capres-cawapres yang kian membingungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun