Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bertambah Ilmu Malah Jadi Sombong, Jangan Gitu Ya

23 Desember 2023   22:35 Diperbarui: 23 Desember 2023   22:45 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Saat menggendong cucu saya, Aleena Thalia di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka (23/12/2023) dengan latar rak-rak buku, terbersit doa dalam hati untuknya. Semoga kelak menjadi anak yang solehah dan dikarunia illmu yang bermanfaat bagi orang banyak, amiin. Semoga ya cucu saya, Aleena.

Ilmu yang bermanfaat itu penting. Selain dapat memberdayakan orang lain menjadi lebih baik, ilmu pula yang mampu menuntun seseorang ke jalan yang diberkahi-Nya. Karena sejatinya, untuk apa ilmu bertambah bila tidak bermanfaat untuk orang lain? Apalagi ilmu yang disombongkan pasti menjadi alat untuk berbuat yang kurang baik. Persis seperti pergaulan yang luas tapi dipakai untuk menzolimi orang lain atau bahkan memusuhi orang yang sama sekali tidak pantas dimusuhi.

 

Ilmu, entah akibat banyak membaca buku, bisa jadi sebab kesembongan. Seperti pangkat dan jabatan pun bisa membuat sombong, Gelar dan pendidikan yang bikin sombong. Status sosial yang tinggi malah kian sombong. Bahkan pergaulan juga bisa menjadikan sombong, Merasa hebat, merasa jago, merasa segalanya. Sungguh memprihatinkan, sombong itu.

Bertambah ilmu kok malah sombong. Jangan gitu ya. Hanya ilmu yang tidak ikhlas saat menuntunya yang jadi sebab kesombongan yang fatal. Merasa tahu segalanya, merasa bisa karena ilmunya. Lalu, ilmu digunakan untuk merendahkan orang lain. Ilmu yang dipakai untuk menzolimi orang lain. Ilmu yang lebih banyak mudharat-nya daripada maslahat-nya. Pemilik ilmu yang sombong pasti lupa, tentang,  "Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi suka membanggakan diri" (QS. Luqman: 18).

Ilmunya banyak tapi tidak bermanfaat. Kenapa? Karena salah niatnya menuntut ilmu. Ilmunya terbilang cukup tapi pikiran dan perilakunya malah jadi buruk. Ilmu yang sekadar "diagung-agungkan" agar dibilang hebat. Tapi ujungnya, ilmu justru menyesatkannya. Ilmu yang tidak berfaedah, kini banyak dianut orang-orang yang sombong dalam belajar.

Ilmu itu indah. Bila ada manfaatnya dan digunakan untuk menebarkan kebaikan. Ibarat ilmu itu sesegar hujan yang turun dari langit, membasahi bumi. Tanah yang tandus, gersang terselimuti oleh kesegaran. Bahkan rasa letih, lapar dan dahaga pun bisa hilang sejenak, akibat tebaran ilmu yang bermanfaat. Makanya ada doa saat menuntut ilmu, "Ya Allah manfaatkanlah untuk diriku apa yang telah Engkau ajarkan kepadaku, ajarilah aku dengan apa yang bermanfaat bagiku, dan limpahkanlah rizqi ilmu yang bermanfaat bagiku."

Maka aneh, bila ada yang ilmunya bertambah malah jadi sombong. Jangan gitu ya, jadilah manusia yang literat! #BacaBukanMaen #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun