Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Biarkan Tuhan yang Menilai Kita

17 Desember 2023   06:44 Diperbarui: 17 Desember 2023   06:50 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Di mana pun, jangan biarkan orang lain untuk menilai kita. Biarkan Tuhan yang menilai kita. Bahwa setiap ikhtiar baik apapun pasti akan kembali yang melakukannya. Tidak ada kebaikan yang ditorehkan sia-sia. Tidak ada, semua yang diperbuat akan kembali pada yang melakukannya. 

Maka penting hari ini, menjauhkan diri dari orang-orang yang membenci atau meremehkan  ikhtiar baik kita. Percayalah pada hati nurani dan akal sehat diri sendiri. Jangan pedulikan orang lain. Karena mereka bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.

Ketahuilah, apabila kita berbuat baik, orang lain mungkin akan berprasangka bahwa ada maksud-maksud buruk di balik perbuatan baik yang kita lakukan. Maka, tetaplah berbuat baik. Terkadang orang lain berpikir atas prasangka buruk, tidak masuk akal, dan subjektif. Tapi biarlah mereka bertindak seperti itu.

Apabila kita sukses, orang lain mungkin akan iri hati dan tidak suka, cemburu hingga akan memusuhi atau menjauhi kita. Tapi biarlah, kita cukup teruskan jalan sukses yang sudah diraih. 

Apabila kita jujur dan terbuka, orang lain mungkin akan berpikir untuk membohongi atau menipu kita dengan segala cara. Tapi biarlah, tetaplah bersikap jujur dan terbuka. Dan saat kita telah membangun kebaikan dan kedamaian bertahun-tahun lamanya, pasti ada orang yang bertekad untuk menghancurkannya dalam satu malam saja. Seolah-olah tidak ada lagi kebaikan yang kita perbuat. 

Biarlah, mereka melakukannya dan akan menanggung akibatnya sendiri. Tetaplah berbuat baik, tetaplah membangun kedamaian di mana pun.

Sangat lumrah kok. Kebaikan yang kita lakukan hari ini, mungkin besok dilupakan orang. Tapi teruslah berbuat baik. Berikan saja yang terbaik sebisa yang kita kerjakan, sebisa yang kita miliki.

Mungkin di mata orang lain itu tidak bernilai atau biasa-biasa saja atau tidak akan pernah cukup. Tidak masalah kok, tapi tetap lakukan saja yang terbaik.

Jangan biarkan orang lain menilai kita. Prinsip itulah yang dijunjung tinggi Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. 

Saat menjadikan taman bacaan sebagai ladang amal semua orang, untuk berkiprah dalam membangun tradisi baca dan budaya literasi masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun