Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Semangat Kerelawanan di Taman Bacaan, Apa Spiritnya?

10 Desember 2023   14:00 Diperbarui: 10 Desember 2023   14:07 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang, pilpres bahkan gaya hidup. Bisa jadi membuat banyak orang kehilangan kepercayaan pada kemanusiaan. Begitu pun media sosial, kian menyingkirkan banyak orang dari kiprah sosial. Terlalu asyiik pada diri sendiri, lupa menebar manfaat ke orang lain. Hingga kian abai terhadap kepedulian. Lalu bertanya pada diri sendiri, "Mengapa kita harus peduli kepada orang lain?".

Mahatma Gandhi pernah berpesan, "Kamu tidak boleh kehilangan kepercayaan pada kemanusiaan". Karena sejatinya, bumi menyediakan cukup ruang untuk kepedulian. Sambil menyingkirkan ego dan nafsu semata. Untuk selalu berbuat dan mengubah keadaan sebisa mungkin. Bukan hanya menerima dunia apa adanya tnap mau melakukan apapun.

Maka di taman bacaan, relawan selalu bertindak atas nama kemanusiaan. Untuk mengabdi dan berkiprah demi tegaknya tradisi baca dan budaya literasi anak-anak dan masyarakat. Sekaligus aktualisasi diri secara sosial, sambil menunjukkan sikap belas kasih - tekad untuk membantu orang lain.

Atas semangat dan spirit itulah, relawan TBM Lentera Pustaka setiap hari Minggu berkumpul dan mendedikasikan diri untuk taman bacaan. Seperti yang terjadi hari ini (Minggu, 10/12/2023), relawan TBM Lentera Pustaka diantaranya Susi, Ai, Zhia, Mega, Resa, Farida, Fadil dan Gandi terjun langsung membimbing dan mengabdikan diri di taman bacaan. Saat ini ada 6 wali baca dan 12 relawan aktif di TBM Lentera Pustaka. Hanya saja waktu dan datangnya disesuaikan dengan ketersediaann waktu masing-masing. Relawan berkiprah, tanpa padang bulu tanpa pamrih. Sambil tetap menikmati momen asyik dan menyenangkan di taman bacaan.

Relawan taman bacaan yakin. Tidak ada kekuatan untuk perubahan yang lebih besar daripada semanngat kerelawanan untuk menemukan tempat apa yang dipedulikannya. Maka komunitas relawan akan terus hidup bila dirawat, di manapun berkiprah. Agar selalu ikhtiar untuk tidak kehilangan rasa kemanusiaan, apapun alasannya.

Relawan taman bacaan itu, bisa melihat orang-orang yang dibantunya tersenyum saja sudah cukup. Karena sejatinya, punya tindakan baik yang kecil dan nyata masih lebih berharga daripada niat termegah. Salam literasi #RelawanTBM #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun