Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

6 Cara Jadikan Hidup Lebih Berharga tanpa Harus Menyenangkan Semua Orang

28 November 2023   06:08 Diperbarui: 28 November 2023   06:34 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang mulai lupa. Bahwa menyenangkan hati semua orang adalah hal yang mustahil. Apapun dan di mana pun, pasti saja ada orang-orang yang tidak suka. Maka nggak usah berjuang untuk menyenangkan semua orang. Cukup lakukan yang baik untuk diri sendiri dan orang-orang sekitar saja. Selesaikan kuliah tepat waktu, bekerja yang baik, dan lakukan aktivitas sosial yang bermanfaat. Itu semua cukup tanpa harus memuaskan semua orang. Agar hidup lebih berharga, lebih bermanfaat.

Sehebat apapun kita, sekali lagi, tidak mungkin bisa menyenangkan semua orang. Apalagi di mata orang-orang yang membenci kita. Jadi fokus saja pada perbuatan baik yang bisa dilakukan. Tebarkan manfaat sesuai kemampuan kita. Asal sesuai dengan nilai dan tujuan hidup kita sendiri. Pilih dan puaskan diri sendiri menggapai ridho-Nya. Tidak usah ingin menyenangkan semua orang.  Musathail bisa senangkan semua orang. Itulah sikap dan langkah penting untuk mencapai hidup yang lebih berharga. Hidup yang realistis, menerima apa adanya. Dan bukan demi menyenangkan diri sendiri lalu memghalalkan segala cara yang buruk.

Menjadi berharga itu penting, karena hidup di dunia itu hanya sementara. Berharga untuk diri sendiri, bernilai untuk orang lain. Jangan terperangkan untuk memenuhi harapan orang lain. Jangan mau di-intimidasi orang lain. Karena kita tidak punya kewajiban untuk menyenangkan semua orang. Memangnya, orang lain itu siap akita? Bukan orang tua, bukan saudara pula. Jadi, fokus saja untuk membuat hidup lebih berharga. Berani berbuat baik dan menebar manfaat sebagai ladang amal untuk kembali kepada-Nya.

Lalu, bagaimana bisa menjalani hidup lebih berharga tanpa harus menyenangkan hati semua orang? Sesuai pengalaman di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor, setidaknya ada 6 (enam) menjadikan hidup lebih berharga tanpa harus menyenangkan semua orang, yaitu:

1.    Fokus saja pada pengembangan diri sebaik mungkin. Kerjakan apapun yang baik untuk diri sendiri. Membaca buku, bikin aktivitas sosial, atau jalani hobi yang disuka. Karena mengembangkan diri itu memuaskan hati diri sendiri sekaligus meningkatkan rasa harga diri.

2.    Berpikirlah lebih realistis dan menerima perbedaan perspektif orang lain. Siapapun bila tidak sama maka tinggalkan, hindari orang-orang toxic dalam hidup. Cukup terima perbedaaan dan sibukkan diri dengan hal-hal positif. Agar tidak membebani diri sendiri dan hidup jadi lebih santai tanpa perlu menyenangkan orang lain.

3.    Bertanggung jawab atas pilihan hidup yang diambil. Setiap keputusan, pasti ada konsekuensi baik positif maupun negatif. Maka ambil tanggung jawab atas pilihan hidup yang diambil. Karena pada akhirnya, kita hanya bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan.

4.    Berlapang dada menerima hal-hal yang tidak bisa diubah. Tidak usah berjuang untuk hal-hal yang tidak bisa diubah. Cukup kerjakan yang lebih berharga dalam hidup. Ingat, siapapun tidak akan mampu mengontrol orang lain, maka cukup kendalikan diri sendiri.  

5.    Jalani hidup yang bermakna. Sejelek apapun diri kita di mata orang lain, pasti ada perbuata baik yang bermakna untuk orang lain. Maka tidak usah pengen jadi manusia sempurna. Tapi cukup jadi manusia yang mau berbuat baik dan bermanfaat untuk orang lain. Tentu, harus ada aksi nyata. Apa yang diperbuat dan di mana dilakukan?

6.    Istikomah dalam perbuatan baik. Lakukan apapun yang baik secara konsisten, terlepas dari apapun pandangan orang lain. Kita hanya kerjakan yangbisa kita lakukan. Dan jangan pernah berpikir untuk menyenanhkan semua orang. Istikomah saja dalam perbuatan baik. Semua akan indah pada waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun