Memang benar, apa yang dibilang "semakin lurus niat di taman bacaan, semakin kencang cobaan". Selalu ada saja, orang-orang yang tidak suka bahkan benci atas kebaikan yang ditebarkan taman bacaan. Mulai dari cuek alias tidak peduli, melarang anak membaca, hingga berprasangka buruk atas apa yang dilakukan taman bacaan. Itu semua lazim terjadi di taman bacaan, apalagi taman bacaan yang maju sangat pesat. Ibaratnya, semakin tinggi pohon maka semakin kencang anginnya.
Selain komitmen dan konsistensi dalam berliterasi, taman bacaan di mana pun harus punya sikap sabar dan ikhlas. Di taman bacaan, pasti ada tantangannya pasti ada cobaannya. Sekalipun taman bacann tempat perbuatan baik, tidak sedikit orang yang membenci atau nyinyir terhadap eksistensi taman bacaan. Maka saat berhadapan dengan tantangan dan cobaan, taman bacaan hanya bisa bersabar dan ikhlas menjalaninya. Hanya itu energi positif yang bisa membuat taman bacaan tetap eksis dan berthana. Bila tidak, maka taman bacaan pun punah.Â
Jangankan taman bacaan, setiap orang pasti dihadapkan pada cobaan. Selau ada tantangan dalam kehidupan. Tidak ada manusia yang sempurna, pasti cobaan datang silih berganti. Rntah, cobaan soal pekerjaan, ekonomi, keluarga, pergaulan, atau lainnya. Maka ketika cobaan datang, cukup tenang dan sabar. Karena apapun, semakin lurus niatnya maka semakin kencang cobaannya. Dan jangan lupa, jalani cobaan tanpa mengurangi rasa Syukur.
Cobaan pasti ada, tapi rasa syukur yang pudar.
Jika hari ini kita kehilangan kesempatan peluang bisnis yang nilainya jutaan, itulah cobaan. Maka tetap bersyukurlah bahwa Allah tidak menghilangkan kesehatan kita. Sehat itu jauh lebih mahal daripada nominal angka yang kita dapatkan.
Jika hari ini kita hidup sederhana tidak memiliki barang-barang yang berharga, itu cobaan. Maka tetap bersyukurlah bahwa Allah masih memberikan iman dan kemudahan kita dalam melakukan ketaatan, Iman yang bikin mudah ibadah itu jauh lebih berharga daripada kemewahan dunia.
Jika hari ini kita gagal dalam meraih impian dan cita-cita yang dulu diinginkan, itulah cobaan. Maka tetap bersyukurlah bahwa Allah masih memberikan kepada kita keselamatan dan keamanan hidup, Selamat dan aman itu jauh lebih penting daripada sekedar pangkat dan jabatan.
Bisa jadi, cobaan selalu ada di depan mata. Tapi di saat yang sama nikmat Allah pun tetap diberikan kepada kita, Bahkan jika kita menghitungnya, tentu kita tidak akan mampu menghitungnya, Maka jangan hanya fokus pada apa-apa yang tidak kita miliki atau dapatkan. Sebab boleh jadi, rezeki kita berupa kesehatan, diberi keselamatan, ketenangan hidup, dimudahkan melakukan ketaatan. Cobaan pasti ada, tapi rasa syukur wajib ada pula. Maka jangan pernah membatasi rezeki hanya berupa materi saja. Jangan pula ketika cobaan datang seperti orang paling merana di dunia.
Ketahuilah, cobaan itu tidak pernah berdiri sendiri. Ia selalu bergandengan dengan syukur, dengan sabar, dengan ikhlas, dengan ridho, dan dengan baik sangka. Jangan pernah menyerah, hadapilah tiap cobaan dengan sabar. Karena terkadang, untuk mendapatkan apa yang kita suka, pertama kita harus sabar dengan apa yang kita benci. Ingat, semakin lurus niat kita, semakin kencang cobaannya. Salam literasi #TamanBacaan #BacaBukanMaen #TBMLenteraPustaka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H