Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Asesor Kompetensi Dana Pensiun - Mantan Wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 52 buku diantaranya JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bank Sinarmas Dukung Gerakan Menabung via Celengan di Taman Bacaan

20 November 2023   07:47 Diperbarui: 20 November 2023   07:59 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sebagai bagian dari literasi finansial dan kesadaran menabung sejak dini, Bank Sinarmas mendukung gerakan menabung via celengan ratusan anak-anak usia sekolah di TBM Lentera Pustaka Bogor. Saat "Hari Buka Celengan" di Festival Literasi Gunung Salak #6, Narita Kusumawardhani (Corporate Secretary Bank Sinarmas) hadir langsung dan memberikan apresiasi kepada 3 anak penabung tertinggi (19/11/2023). Hari Buka Celengan digelar setelah anak-anak TBM Lentera Pustaka menabung di celengan kaleng selama setahun (Jan-Nov 2023) yang disedikana Bank Sinarmas.

Selain rajin membaca buku di taman bacaan, anak-anak TBM Lentera Pustaka diajarkan untuk menabung di celengan. Melalui program RAjin menaBUng (RABU), setiap anak punya satu celengan kaleng dan diajarkan menyisihkan sebagian uang jajan yang diterima dari orang tuanya. Tentu, tidak semua anak menabung. Karena menabung sola kesadaran sejak dini. Dan tiap tahun pula digelar Hari Buka Celengan untuk menghitung besaran uang yang ada di celengan.

Dihadiri 350 orang dan disaksikan Sekretaris Camat Tamansari dan Dinas Perpustakaan Kab, Bogor, diperoleh data hari buka celengan TBM Lentera Pustaka adalah sebagai berikut:

1.    Anak penabung terbesar mencapai Rp. 2.200.000 atas nama Putri Sakira dan berhak mendapat tambahan dari Pendiri TBM Lentera Pustaka sebesar Rp. 500.000 sebagai apresiasi atas RAjin menaBUng.

2.    Jumlah total tabungan anak TBM Lentera Pustaka tahun 2023 ini mencapai lebih dari Rp. 12.500.000.

3.    Jumlah anak yang menabung tercatat 80 anak dari 110 anak atau mencapai 70%. Angka ini setiap tahun berbeda karena tingkat kesadaran dan kondisi ekonomi anak-anak pembaca pun berbeda. Namun, para ibu yang mengantar anak ke TBM Lentera Pustaka juga ikut menabung namun belum dihitung.

4.    Komitmen Bank Sinarmas dalam gerakan menabung via celengan anak-anak TBM Lentera Pustaka akan diwujdukan dalam dukungan CSR korporasi, di samping ikhtiar untuk bisa membuka tabungan SimPel di Bank Sinarmas ke depannya.

Hari Buka Celengan merupakan tradisi rutin tahunan di TBM Lentera Pustaka sebagai bagian aktivitas literasi finansial, di samping mengajarkan anak pentingnya "menabung daripada jajan". Hal ini juga jadi wujud peran taman bacaan dalam mengajak anak-anak menabung sejak dini, selain membaca buku. Selain membaca buku seminggu 3 kali di taman bacaan, anak-anak TBM Lentera Pustaka ternyata mau menyisihkan uang jajan untuk ditabung melalui "celengan kaleng" yang disediakan taman bacaan.

"Luar biasa, kami sangat mendukung kegiatan menabung di TBM Lentera Pustaka. Agar anak-anak mau menabung sejak dini daripada jajan. Program ini sangat baik dan patut diapresiasi sebagai bagian dari aktivitas literasi finansial. Ternyata, taman bacaan bukan hanya tempat baca tapi bisa jadi saran edukasi literasi finansial" ujar Narita Kusumawardhani, Corporate Secretary Bank Sinarmas saat hari buka celengan.

Manfaat program RAjin menaBUng pun terasa di beberapa anak yang hari ini celengannya kosong. Karena di tengah jalan, akibat ada keperluan mendesak "terpaksa" celengannya dibuka dan diambil uangnya. Ada yang untuk membayar SPP sekolah, ada pula untuk membantu kebutuhan mendesak ibunya. Realitas ini terjadi di taman bacaan. Karena sebagian besar anak-anak pembaca aktif TBM Lentera Pustaka berasal dari kalangan keluarga tidak mampu alias prasejahtera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun