Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Mencintai Terlalu Banyak, Cukup Perbaiki Hubungan dengan-Nya

18 Oktober 2023   07:36 Diperbarui: 18 Oktober 2023   07:53 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa kamu pernah kecewa? Kemarin atau hari ini, merasa diperlakukan kurang baik. Punya impian yang gagal terealisasi. Punya harapan yang belum juga terwujud. Kecewa lagi, kecewa terus dan jadi akhirnya serba pesimis. Jadi kecewa melulu. Mungkin karena terlalu banyak berharap pada manusia.

 

Sudah masukin proposal belum ada jawaban. Sudah kirim lamaran tapi belum dapat panggilan. Sudah daftar tapi belum ada kepastian. Kemarin pun sudah mencoba bersikap baik tapi tetap diperlakukan kurang baik. Sudah mencoba lebih perhatian tapi tetap biasa saja. Bahkan sudah mengubah penambilan namun tetap saja tidak dianggap. Sudah berusaha sekuat tenaga, menguras biaya, pikiran, waktu, namun tetap saja semua gagal. Semuanya sudah dilakukan. Tapi hasil tidak sesuai dengan harapan kecewa lagi.

Bisa jadi, terlalu kecewa. Karena terlalu banyak berharap pada manusia. Terlalu berlebihan menaruh harapan, sehingga sulit menerima realitas. Kecewa yang mendalam karena berharap terlalu tinggi. Sekali lagi, jangan terlalu berharap. Jangan percaya terlalu banyak, jangan mencintai terlalu banyak. Sebab terlalu banyak akan melukai begitu banyak pula. Iya nggak?

Begitulah hidup dan kehidupan. Karena terlalu banyak berharap pada manusia. Terlalu berserah kepada orang lain. Terlalu mendekat kepada manusia, lalu lupa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ikhtiar hanya kepada manusia tanpa ikhtiar yang optimal kepada sang pencipta. Padahal hati manusia semuanya adalah milik Allah SWT. Katanya,  tidaklah ada seorang anak adam melainkan hatinya terletak di antara dua jari dari jari-jemari Allah SWT.

Hanya Allah SWT yang bisa membuat hati manusia di bolak-balik. Menjadi hati yang terbuka untuk mencintai dan menyayangi. Dan sebaliknya, menjadikan hati manusia tertutup tidak menyukai kita. Maka dekatilah dan perbaikilah hubungan kamu dengan Allah SWT. Maka Allah SWT juga akan memperbaiki hubungan kamu dengan manusia lainnya. Senangkan Allah SWT bila ingin disenangkan-Nya.

Dunia ini penuh gemerlap. Ingin bergaya dalam hidup, ingin dipuji manusia. Terbuai dengan kehidupan dunia. Hingga ada tiga perkara yang sangat penting namun sering terlupakan. Yaitu 1) siapa yang lebih fokus terhadap kehidupan akhiratnya  maka Allah SWT akan cukupkan urusan dunianya, 2) siapa yang memperbaiki batinnya, Allah SWT akan perbaiki lahirnya, dan 3) siapa yang memperbaiki hubungan dengan Allah SWT, maka Allah SWT akan perbaiki hubungannya dengan manusia. Cukup, amalkan tiga perkara itu sekarang.

Penting banget sekarang. Perbaiki saja hubungan dengan Allah SWT. Perbaiki urusan sholat lima waktu, perbaiki cara ibadah, perbaiki niat dan ikhtiar hanya untuk Allah SWT, perbanyak zikir untuk mengingat-Nya, perbanyak doa yang baik, bersedekah, membaca Al Qur'an, tinggalkan kesyirikan. Selalu bertawakal kepada Allah SWT, bersabar, dan bersyukur. Dan akhirnya selalu berbuat baik dan menebar manfaat seperti berkiprah di Taman Bacaan Masyarakat (TBM). Demi tegaknya adab baik dan tradisi baca anak-anak dan Masyarakat.

Maka sahabat, untuk apa sibuk memikirkan cinta manusia kepada kita? Tidak perlu dan mulailah perbaiki hubungan dengan Allah SWT. Karena manusia hatinya berbeda-beda. Hari ini manusia bisa cinta, besok berubah jadi benci. Sedangkan bila Allah SWT cinta kepada kita, maka Allah SWT mampu menjadikan hati manusia lainnya mencintai kita. Sebab itu, lebih baik fokus untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun