Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Toga untuk Sang Maestro, Farid Nabil Elsyarif

3 Oktober 2023   01:35 Diperbarui: 3 Oktober 2023   01:36 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain rasa haru dan bersyukur, jujur saya sudah tidak lagi sanggup berkata-kata. Setelah kemarin Minggu (1/5/2023), saya dan keluarga menyaksikan langsung wisuda anak kedua saya Farid Nabil Syarif, S.Stat (sarjana statistik) di Kampus Univesritas Brawijaya (UB) Malang. Setelah 4 tahun berjuang kuliah, dia akhirnya mengucap janji wisudawan. Atas gelar sarjana yang diraihnya dari Prodi Statistika FMIPA UB.

Alhamdulillah wa syukrulillah, terima kasih Ya Allah. Sungguh, tidak mudah bagi Farid anak saya untuk bisa merampungkan kuliah dalam waktu 3 tahun 10 bulan. Apalagi berjuang sendiri di kota yang jauh dari Jakarta, jauh dari orang tua. Belum lagi, pahit getir yang dialaminya, seperti batu kerikil yang menusuk kaki telanjang. Perih dan mungkin menyakitkan. Tapi hanya bekal tekad-semangat dan iman-akhlak yang luar biasa, akhirnya Farid mampu menuntaskan kuliahnya. Apapun yang terjadi, dia hanya tahu untuk tidak pernah mundur saat sudah melangkah. 

Haru dan mata pun berkaca-kaca, saat nama Farid Nabil Elsyarif dipanggil untuk menaiki panggung Gedung Samantha Krida Kampus UB. Meraih ijazah dari Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc, Rektor UB dan Ratno Bagus Edy Wibowo, S.Si., M.Si., Ph.D., Dekan FMIPA UB. Di hadapan tidak kurang 800 wisudawan dan 2.000 orang tua, kuncir toga yang dikenakan sudah berpindah, maka semuanya terbayar sudah. Rasa bahagia dan bangga pun tidak bisa kami sembunyikan lagi. Toga untuk Farid, sama sekali tidak ada yang bisa menghentikannya.

"Terima kasih Nak, Karena kamu telah menuntaskan tanggung jawab Abi atasmu. Kamu telah menabur senyum bangga dan Syukur untuk Ibu, untuk kakak Fahmi dan adikmu Farah" saya membatin sambil mengabadikan prosesi wisudanya dengan handphone. Tuntas sudah perjuangan dan kerja keras Abi untuk memastikan kamu mencapai puncak prestasi dalam belajar. Biarlah waktu waktu yang mencatat suka-duka yang mengiringi perjalananmu selama kuliah di Malang. Cukup katakan, alhamdulillah untuk semuanya. Insya Allah, doa Abi dan Ibu selalu menyertaimu. Semoga kamu tetap diberi sehat wal afiat dan berhasil meraih cita-cita yang diimpikan. Tentu, berkat petunjuk dan ridho Allah SWT. Karena hari esok dan masa depan memang ada di tanganmu, Nak

Sedikit cerita ke belakang, Nak. Sepertinya baru kemarin Abi dan Ibu menggendong kamu sambil bersenandung cinta di rumah. Bermain bersama di rumah, hingga jalan-jalan ke pantai, ke gunung. Saat kamu masih bayi, Abi selalu melantunkan ayat suci Al Quran di telingamu. Selalu ikhtiar sekuat tenaga untuk bisa mendidik kamu dengan baik walau ada kekurangannya. Tapi asal kamu tahu Nak, tiap tetes pipis bayi Farid dan raut wajah ceria selalu menjadi energi penghapus lelah raga dan kepenatan jiwa Abi. Tapi kini, semua itu tinggal cerita. Cukup untuk dikenang dan menjadi sejarah kita.

Selamat wisuda Farid Nabil Elsyarif, S.Stat. Kamu adalah "permata" keluarga. Selalu memancarkan Cahaya dan tetap bersinar di mana pun berada. Jadilah Cahaya untuk keluarga dan orang lain dalam kebaikan dan kemanfaatan. Jadikan ilmu dan gelar sarjana yang kamu raih sebagai cara untuk tetap bertahan dalam hidup. Namun di saat yang sama, ketahuilah bahwa tidak ada sekolah atau kampus yang bisa mengajarkan bagaimana cara Abi dan Ibu membesarkan anak-anaknya. Untuk mendidik Farid, Kak Fahmi dan adikmu Farah. 

Seusai wisudamu. tidak ada kado istimewa dari Abi atau Ibu. Hanya tulisan ini yang bisa kamu baca kapan saja di google. Sebagai motivasi dan mengenang sejarah kita bersama. Sebagai nasihat dan tanda pelukan cinta Abi dan Ibu. Bukan hanya untuk kenangan. Tapi bisa jadi "bacaan indah' tentang kita.

Maka izinkan Abi berpesan untuk Farid. Tetaplah sederhana dan berbakti kepada Ibu dan Abi. Bantulah kakak Fahmi dan lindungi adikmu Farah. Teruslah bersabar dan bersyukur dalam segala perkara. Silakan putuskan ke mana kamu harus pergi. Asal jangan pernah melangkah ke jalan buntu yang sia-sia. Karena di luar sana, masih banyak jalan yang lurus untuk ditempuh. Selalu perbaiki niat, baguskan ikhtiar, dan perbanyak doa. Ambil yang baik dan buang yang buruk, soal apapun dan di mana pun. Selagi baik kerjakan, bila buruk jauhkan. Dan berhati-hatilah dalam hidup. Karena selalu ada orang-orang yang susah melihat senangmu. Ada pula orang-orang yang senang melihat susahmu. Jadi, tetaplah melangkah dan berjalan dengan baik. Urus diri sendiri, jangan urus orang lain. 

Semua orang sadar, waktu itu katanya singkat. Tapi hanya sedikit orang yang bisa memanfaatkan waktu untuk perbuatan baik dan bermanfaat. Maka jangan pernah sia-siakan waktu Nak! Jangan pernah meminta umur panjang, bila tidak mampu berbuat baik untuk orang lain. Bila mau dimengerti orang lain, maka kamu pun harus mengerti orang lain. Begitulah hidup yang sesungguhnya.

Ya Allah, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Allah, perkenankanlah doaku (QS. 14:40). Semoga Allah SWT selalu memberikan Farid sehat wal afiat dan berkah dalam kehidupan. Peluk cium dari Abi, Ibu, Kak Fahmi, Kak Firda, Aleena, dan Farah untukmu. Stay humble ya Nak! #FaridNabilEslyarif #NasihatWisudaAnak #TogaUntukmu

Sumber: Pribadi
Sumber: Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun