Senja kian temaram, menyelimuti langit di kaki Gunung Salak. Usiaku yang kian menua, membuat langkah tidak lagi sekuat dulu. Sementara Elena terus berlari ke sana ke mari. Hampir tidak ada lelah, bahkan sakit sekalipun. Anak perempuan yang selalu energik. Pantang menyerah dalam kondisi apapun.
Menggunakan gaun putih bak cinderella. Menegur sapa ayah-ibunya. Memberi senyum indah untuk Om dan tantenya, bahkan semua orang di sekitarnya. Gadis mungil nan lugu, berulang-ulang menjajal sepatu kesukaan pilihannya. "Aku dong punya sepatu baru. Gimana bagus nggak sepatuku" lantang Elena dengan bangga.
"Woww, bagus banget sayang. Elena cantik banget pakai sepatu itu" sambutku penuh suka cita. Tatapan mata Elena yang hangat pun melayang ke sekelilingnya. Menggemaskan lagi mengharukan. Elena yang melabuhkan seutas senyum cinta untuk siapapun.
Hingga di suatu malam, Elena pun belum lagi mau tidur. Ia menungguku, sang kakek beruban yang terlalu mencintainya. Seperti sabar, menunggu jadi cermin sosok si gadis mungil Elena. Apapun keadaannya, Elena tidak pernah gelisah apalagi resah. Selalu sabar dan mau menunggu sang kakek.
Jarum jam terus berputar, malam pun kian larut. Elena masih terduduk di ruang tamu. "Ke mana sih kakek, kok belum pulang. Aku ngantuk" begitu kata Elena kepada ayahnya.
"Iya Nak, mungkin kakek masih di jalan. lebih baik Elena bobo dulu ya, nanti ayah beri tahu kakek ya" kata ayah Elena. Menunggu dalam diam, Elena pun terbaring di sofa ruang tamu. Menunggu sang kakek yang belum juga pulang. Entah, sampai kapan Elena menunggu.
Tepat pukul 23.00 WIB, sang kakek pun tiba. Â Dengan penuh semangat, memanggil sang cucu, "Elena Elena, ini kakek bawakan boneka indah untuk kamu. Hadiah terindah dari kakek sayang" tuturku.
"Elena, di mana kamu? Elenaaa ...." Dan ternyata, Elena tengah terlelap tidur di sofa ruang tamu sambil menungguku. Terpancar dari wajahnya, cucuku Elena sedang menyimpan rasa rindu untuk sang kakek. Elena yang masih tetap menunggu. Â
"Maafkan Kakek, Elena"
Kini, aku menyesal. Telah membuat cucuku menunggu. Sepi dari si gadis mungil yang pernah mengisi hari-hariku. Selalu menguak rindu. Elena, sosok yang selalu bikin kangen setelah direlakan menjauh.
*****
Siang ini, matahari kian meninggi. Panas pun menyinari. Hingga membuatku terbangun dari mimpi tentang Elena, cucu kesayanganku. Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, Elena Tavisha Saqeenarava binti Fahmi Rifli Pradana pun telah pergi pada Minggu, 17 September 2023 dalam usia 28 hari. Terlahir sebagai bayi prematur pada 19 Agustus 2023 di RS Hermina Depok bersama sang adik tercinta, Aleena. Siang ini, Elena benar-benar menungguku di alam kuburnya. Selamat jalan cucu kesayanganku, Elena. Alfatihah, always love you #RipElena #CatatanSeorangKakek #DukaSangKakek - Depok, 18 September 2023