Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita di Balik Sunday Morning Ride ke Taman Bacaan, Bahagia Itu Apa Sih?

11 September 2023   09:22 Diperbarui: 11 September 2023   11:55 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Seorang pria bersama kawan-kawan komunitasnya, tiba-tiba meminta dijemput di daerah Ciapus. Untuk menuju Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Saya pun meluncur dan menemui mereka di warung kopi. Ternyata mereka para karyawan suatu perusahaan yang gemar "touring" pakai motor. Sebut saja komunitas "Sunmori" akronim dari Sunday Morning Ride.

Setelah saya tiba, mereka bertanya. Berapa lama lagi dari sini Pak? Saya pun menjawab, sekitar 5 menit saja bila pakai motor. Kebetulan di TBM Lentera Pustaka hari ini lagi ada antivitas literasi. Seperti biasa, tiap harinya Minggu pagi, seluruh anak dan warga serta relawan TBM Lentera Pustaka memang berada di taman bacaan. Membaca bersama, bermain games, hingga dimotivasi akan pentingnya jadi manusia yang literat.

Sesaat sebelum berangkat menuju TBM Lentera Pustaka. Pimpinan rombongan pun mengajak kawan-kawannya untuk bersiap-siap berangkat. "Ayo bro, kita berangkat. Kita pasti suka ke taman bacaan ini. Menarik dan asyik" ujarnya.

Saya pun menyanggahnya. "Loh Pak, kan belum sampai di TBM Lentera Pustaka. Kita baru mau ke lokasi, kok sudah bilang menarik dan asyik? Kan belum lihat aslinya taman bacaan kami" kata saya.

"Wah itu, tidak ada hubungannya. Menarik dan asyik itu ada di pikiran kita. Bahagia pun sesuatu yang kita putuskan dari awal. Apapun, suka atau tidaknya tergantung kita.  Tidak ada pengaruh orang lain, tidak tergantung dari keadannya. Tapi dari bagaimana kita menata pikiran sendiri. Untuk menyenangi apapun yang kita kerjakan. Bapak ini tidak lagi ngomong tapi praktik. Aksi nyatavdi taman bacaan, itu saya suka" ujar si pimpinan rombongan.

Saya pun hanya terdiam dan berpikir. Hebat sekali pikiran dari si pimpinan rombongan itu, batin saya. Bahwa rasa senang dan bahagia itu harus diputuskan dari awal, ada pada diri sendiri. Pantas, sekarang banyak orang menyesal karena gagal melihat sisi baik dan positif dari yang dikerjakannya. Kerja merasa jadi beban, tiap hari mengeluh dan nelongso di media sosial.

Apa hikmahnya? Ternyata benar, hidup itu pilihan. Mau melakukan sesuatu yang membahagiakan atau berdiam diri meratapi keadaan. Mau optimis atau pesimis, itu terserah diri kita. Gagal mengubah niat baik jadi aksi nyata. Hari ini, tidak sedikit orang yang gagal berpikir positif. Gampang berkeluh kesah, mudah isi dan benci. Tapi cita-citanya, ingin sukses dan berhasil. Kok bisa?

Jadi teringat seorang yang buta. Selalu bersyukur karena datangnya hari-hari dianggap "hadiah" dari Tuhan. Untuk selalu ikhtiar dan berdoa yang baik. Tanpa mengeluhkan keadaan matanya yang buta. Buta yang melihat dengan batinnya, bukan mata fisiknya.

Kurangi mengeluh, jauhkan iri dan benci. Berpikir yang positif dan selalu optimis. Itulah modal penting untuk mencapai kebahagiaan. Bahagia itu tindakan, bukan omongan. Teruslah berbuat baik dan menebar manfaat. Salam literasi #PegiatLiterasi #TamanBacaan #TBMLenteraPustaka

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun