Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 49 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berbuat Baik Itu Sederhana tapi Penting

29 Agustus 2023   22:42 Diperbarui: 29 Agustus 2023   22:44 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memang benar, semua bernula dari pikiran. Baik atau jahat itu ada di pikiran. Siapa yang menabur pikiran, maka akan menuai Tindakan. Siapa yang menabur tindaka, maka akan menuai kebiasaan. Siapa yang menabur kebiasaan, maka akan menuai karkater. Dan siapa yang menabur karakter, maka akan menuai nasib. Benar kan, semua berawal dari pikiram.

Siapapun yang berpikir buruk. Mau seindah, senikmat, dan sehebat apapun keburukan tetap tidak akan membuat nyaman. Karenan yang selalu membawa kenyamanan hanyalah kebaikan, Jadi, siapa saja yang memilih setia di jalan kebaikan, Berarti ia telah memilih jalan yang akan sampai pada kenyamanan lahir maupun batin.

Maka siapapun, bila menyadari besarnya ganjaran dan keutamaan berbuat baik dan menebar manfaat, Niscaya ia akan berletih-letih berusaha melakukan apa saja yang masih bisa dikerjakan untuk kebaikan.

Sebaliknya, betapa ruginya orang yang sama-sama menghabiskan waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu, atau 12 bulan setahun, tapi dalam catatan amalnya tidak satupun memiliki nilai kebaikan. Akibat pikirannya buruk, maka tindakann ya pun buruk.

Aktivitas sosial di taman bacaan, mengajar di mana pun, hingga berdiam diri kepada orang-orang yang menzoliminya itulah jalan yang baik. Untuk selalu ikhtiar melakukan kebaikan di mana pun dan kapanpun. Mungkin banyak orang menilai, kebaikan yang diperbuat itu kecil. Tidak masalah, tetaplah berbuat baik. Karena sejatinya, Allah SWT selalu mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.

Lagi pula, siapapun tidak akan pernah tahu. Kebaikan apa dan yang mana yang akan membawa pelakunya masuk ke surga. Baik itu penting. Ibnu Qayyim Al-Jauzziyah RA berkata, "boleh jadi engkau tidur, tapi ada puluhan doa yang naik padamu akibat kebaikan yang kamu perbuat".

Entah dari anak-anak yatim yang dinatuni, atau dari si fakir yang pernah ditolong. Dari si lapar yang pernah diberi makan, bisa juga si sedih yang pernah dihibur. Dari si miskin yang pernah dibantu. Bahkan bisa dari anak-anak yandi diberi tempat membaca, kaum ibu yang dibebaskan dari belenggu buta huruf. Kabaikan sekecil apapun, tidak akan pernah sia-sia.

Jadi, jangan pernah meremehkan perbuatan baik sekecil apapun. Lakukan saja yang baik, biarkan orang lain yang berbuat jahat. Salam literasi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun