Mohon tunggu...
Syarif Yunus
Syarif Yunus Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Dosen Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) - Direktur Eksekutif Asosiasi DPLK - Edukator Dana Pensiun - mantan wartawan - Pendiri TBM Lentera Pustaka Bogor - Kandidat Dr. Manajemen Pendidikan Pascasarjana Unpak - Ketua IKA BINDO FBS Univ. Negeri Jakarta (2009 s.d sekarang)), Pengurus IKA UNJ (2017-sekarang). Penulis dan Editor dari 47 buku dan buku JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, Antologi Cerpen Surti Bukan Perempuan Metropolis. Penasihat Forum TBM Kab. Bogor, Education Specialist GEMA DIDAKTIKA. Salam DAHSYAT nan ciamikk !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ayo Korporasi Ber-CSR di Taman Bacaan, Demi Tegaknya Gerakan Literasi di Indonesia

22 Juli 2023   07:05 Diperbarui: 22 Juli 2023   07:11 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: TBM Lentera Pustaka

Katanya, taman bacaan di Indonesia masih kurang dipedulikan? Apa benar begitu? Sesuai dengan pengalaman Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka sama sekali tidak benar. Karena di taman bacaan yang terletak di kaki Gunung Salak Bogor ini, setiap tahunnya selalu ada korporasi (petrusahaan/komunitas) yang ikut peduli dan menjadi sponsor CSR (Corporate Social Responsibility) korporasi. Dengan memberikan sejumlah dana untuk mendukung dan membiayai operasional taman bacaan sehari-hari dalam satu tahun.

Jujur saja, di TBM Lentera Pustaka, dengan 15 program literasi yang dijalankan. Setidaknya menghabiskan biaya sekitar Rp. 56.000.000 per tahun. Misalnya untuk membayar listrik, wifi, honor wali baca, event bulanan, jajanan kampung gratis, makan siang relawan, membeli buku walau sedikit, perlengkapan taman bacaan hingga pengeluaran lain yang tidak terduga. Semuanya pasti membutuhkan biaya. Lalu dari mana uangnya? Tentu, bukan dari kantong Pendiri TBM Lentera Pustaka melainkan dari dana CSR korporasi. Korporasi atau perusahaan yang peduli kepada taman bacaan.

Seperti tahun 2023 ini, CSR koprorasi di TBM Lentera Pustaka terdiri dari 1) Bank Sinarmas, 2) Asosiasi DPLK, dan 3) AAI Indonesia di Perancis. Bank Sinarmas adalah bank lokal di Indonesia yang bergerak di bidang jasa perbankan. Asosiasi DPLK adalah lembaga yang mengkoordinasikan pelaku industri Dana Pensiun Lembaga Keuangan di Indonesia, dan AAI Indonesia di Perancis adalah komunitas orang-oorang Indonesia yang bermukim di Perancis atau orang Perancis yang peduli terhadap Indonesia. Alhamdulillah berkat relasi dan hubungan baik yang dijaga, ketiga koprorasi itulah yang membiayai operasional dan aktivitas TBM Lentera Pustaka selama tahun 2023 ini.

Pasti timbul pertanyaaan, bagaimana cara mendapatkan CSR korporasi di taman bacaan? Jawabnya sederhana. Taman bacaan tidak mengemis, tidak pula meminta-minta. Tapi taman bacaan cukup menunjukkan 1) kinerja berliterasi secara tertulis, 2) membuktikan komitmen pengelolaannya, dan 3) selalu konsisten menggelar aktivitas di taman bacaan. Berbekal itu semua, TBM Lentera Pustaka membuat proposal CSR setiap akhir tahun dan menawarkan kepada para korporasi yang peduli. Artinya, taman bacaan bertindak profesional saja dalam ber-CSR. Karena sejatinya, taman bacaan adalah "ladang amal" semua pihak. Maka koporasi yang peduli dan memandang baik sebuah taman bacaan, pasti akan bersedia mendukung dan ber-CSR korporasi di taman bacaan. 

Karena itu, pesan pentingnya adalah taman bacaan harus aktif, punya kinerja, berani publikasi, dan mendokumentasikan secara tertulis. Sehingga semuanya bisa diajukan ke korporasi yang peduli terhadap taman bacaan dan gerakan literasi. Istilah sederhananya untuk CSR di taman bacaan, carilah jawaban atas pertanyaan "Apa untungnya korporasi membantu taman bacaan?".

Taman bacaan sebagai aktivitas sosial pasti bagus. Membaca buku pun pasti penting, Tapi komitmen dan pengelolaan taman bacaan yang professional sangat penting disajikan kepada public, kepada korporasi yang peduli. Agar siapapun mau dan senang datang dan membantu taman bacana. Termasuk untuk komunitas dan organisasi yang berbakti sosial di taman bacaan. 

Ayo korporasi ber-CSR di taman bacaan. Demi tegaknya tradisi baca dan gerakan literasi di bumi Indonesia.

Ketahuilah, kebahagiaan seseorang dan korporasi itu bukan terletak pada apa yang dimiliki. Tapi terletak pada apa yang dibagi, apa yang bisa diberikan agar bermanfaat bagi orang banyak. Ilmu, harta, bahkan pangkat pun tidak ada gunanya bila tidak dibagi. Biar sedikit asal mau dibagi, Insya Allah jadi berkah dan manfaat untuk orang lain. Di situlah CSR di taman bacaan berposisi. Salam literasi #CSRTamanBacaan #TBMLenteraOustaka #PeduiTamanBacaan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun