TBM atau taman bacaan di era digital begini tidak mungkin lagi "menutup diri" dari pengaruh pihak lain. TBM, mau tidak mau, harus membuka diri untuk berkolaborasi dengan siapa pun. Pihak swasta yang mau CSR, donatur buku, atau lembaga lain yang peduli literasi dan taman bacaan. Maka, pegiat TBM harus berani "jual diri" untuk bermitra dengan siapapun. Membuka ruang "orang-orang baik" untuk terlibat dalam kiprah literasi di taman bacaan.
Nah, sejatinya kemitraan di TBM pasti terjadi bila 1) pengelolanya bekerja sepenuh hati, bukan setengah hati, 2) TBM dikelola dengan komitmen an konsistensi, 3) punya kinerja yang bisa dipromosikan. Agar pihka korporasi tertarik dan mau mempertimbangkan dukungan CSR di taman bacaan, apa pun bentuknya.
Kemitraaan di TBM, harus disadari" sebagai wujud tanggung jawab sosial pihak swasta dan siapapun di taman bacaan. Tapi masalahnya, mau ke mana dan seperti apa CSR yang dilakukan di TBM? Inilah "pekerjaan rumah" terbesar TBM dalam menggaet mitra dalam berkiprah di gerakan literasi dan aktivitas taman bacaan.Â
Untuk diketahui, kegiatan "Sapa TBM" merupakan bagian rangkaian HUT ke-18 Forum TBM pada 11 Juli 2023 ini. Dengan tema "Merdeka Literasi, Menguatkan Ruang Pendidikan Masyarakat", Forum TBM bertekad untuk menjadi elemen penting dalam mengkampanyekan kegemaran membaca dan pentingnya taman bacaan sebagai ikhtiar pemberdayaan masyarakat berbasis inklusi sosial. Salam literasi #SapaTBM #TamanBacaan #ForumTBM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H